tag:blogger.com,1999:blog-51539221888392080192024-03-14T02:10:04.097-07:00Padepokan Sutajaya Bantar GebangUnknownnoreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-5153922188839208019.post-23587475840300618862013-04-15T03:38:00.000-07:002013-05-31T03:17:44.094-07:00Sejarah Desa Gebang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 class="entry-title">
</h1>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="http://budayacirebon.files.wordpress.com/2011/05/keratongebang.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-medium wp-image-228" height="300" src="http://budayacirebon.files.wordpress.com/2011/05/keratongebang.jpg?w=300&h=225" title="KeratonGebang" width="400" /></a> <b> </b></span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>Keraton Gebang</b></span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;">Pangeran Wirasuta adalah putra Pangeran Pasarean, Putra mahkota
kesultanan Cirebon. Menjelang usia tua, Pangeran Wirasuta menetap
disekitar pantai Laut Jawa bersama putranya yang gagah dan cakap bernama
Suta bergelar Pangeran Sutajaya Wira Upas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;">Pangeran Sutajaya mendapat tugas dari Sultan Cirebon untuk membabad
alas roban, hutan yang terkenal sangat angker karena banyak dedemitnya.
Pelaksanaan tugas tersebut dibantu oleh pusakanya yaitu sebuah keris
yang bernama Setan Kober dan dibantu pawongan dari bangsa jin yang
bernama si Lorod. Konon si Lorod bukan tunduk kepada Pangeran Sutajaya,
tetapi takut kepada pusaka keris Setan Kober.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;">Setelah selesai meleksanakan tugas membabad alas roban, Pangeran
Sutajaya diberi hadiah Sultan berupa tanah. Tanah tersebut banyak
ditumbuhi pohon gebang. Sesuai dengan cita-cita ramandanya yang ingin
menyebarluaskan agama Islam di Cirebon bagian Timur, tanah itu dijadikan
pedukuhan yang diberi nama GEBANG.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;">Cita-cita ayahandanya terlaksana, Gebang menjadi sangat terkenal
kemana-mana dan terus berkembang terutama ke arah bagian selatan
sehingga sampai ke daerah Ciawi – Kuningan, sehingga kemudian Ciawi
disebut Ciawigebang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;">Pada masa keemasannya, Pangeran Sutajaya dapat membuat sebuah keratin
yang keberadaannya dapat menandingi Keraton Kesultanan Cirebon yang
dibangun Pangeran Cakrabuana, bahkan pamornya lebih berwibawa. Keraton
yang diberi nama Gebang Larang tersebut akhirnya di rubuhkan kembali
setelah Sultan Cirebon bertandang ke Gebang atas laporan Pangeran Kesuma
putra Pangeran Losari. Peristiwa tersebut terjadi kira-kira pada abad
ke 16. Sejak saat itulah diwilayah Cirebon dilarang membangun keratin
selain Keraton Kesultanan Cirebon. Oleh Karena itu di Gebang hanya ada
kefamilian saja bukan suatu kesultanan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;">Sisilah kefamilian Gebang sebagai berikut :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;">- Pangeran Sutajaya Wira Upas</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;">- Pangeran Sutajaya Seda Ing Demung</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;">- Pangeran Sutajaya Nata Manggala</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;">- Pangeran Sutajaya Tambak</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;">- Pangeran Sutajaya Dalem Grogol</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;">- Pangeran Sutajaya Dalem Kebon</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;">- Pangeran Sutajaya Dalem Anom</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;">- Pangeran Sutajaya Akhir</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;">Desa-desa yang ada di daerah pantai utara Kecamatan Babakan semula asalnya dari suatu pedukuhan Gebang.</span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5153922188839208019.post-4124541577720804972013-04-15T01:55:00.001-07:002013-05-31T02:49:22.587-07:00Muludan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<b>Muludan</b>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFm6iANyzWsg0b2_khg7HO5B4KS3R0dFkK6nvl-c-sgqILKJPdnsDlXezEGngWN3tUBjL5SsHY4fekEXYVBksnAjKZqbJVQRMjSXI-a_TKClufCdr1fiplw7PJ_BxB-kspAPJqM1Zbq1DJ/s1600-h/mauludan.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365260469127473554" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFm6iANyzWsg0b2_khg7HO5B4KS3R0dFkK6nvl-c-sgqILKJPdnsDlXezEGngWN3tUBjL5SsHY4fekEXYVBksnAjKZqbJVQRMjSXI-a_TKClufCdr1fiplw7PJ_BxB-kspAPJqM1Zbq1DJ/s320/mauludan.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 261px; margin: 0 10px 10px 0; width: 300px;" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Muludan
artinya merayakan mulud yang berasal dari bahasa arab Maulid yang
artinya kelahiran. Bulan ini adalah kelahiran Kanjeng Rasulullah
Muhammad saw pada tanggal 12 Robi'ul Awal. Bulan Mulud adalah bulan ke
tiga dalam perhitungan kalender Islam Jawa. Di bulan ini biasanya ramai
terutama di pusat pemerintahan dijaman Kasultanan Cirebon.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Seperti
di kraton-kraton lainnya di tanah Jawa, di Cirebon juga diadakan acara
yang dinamakan Grebeg Mulud yang lebih dikenal dengan sebutan "Panjang
Djimat". Acara ini diadakan oleh tiga Keraton, yaitu Kasepuhan ,
Kanoman, Kacirebonan pada tepat tgl 12 Mulud. Acara ini cukup cukup
menarik perhatian masyarakat terutama masyarakat di sekitar kota
Cirebon.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Suasana acara Panjang Djimat seolah-olah melambangkan
kehamilan dan kelahiran yang di ekspresikan dengan simbol-simbol.
Kelahiran dari Rasulullah Muhammas saw. Prosesi Panjang Djimat diawali
dari Keraton yang nantinya diiringi iring-ringan yang membawa Panjang
Djimat dan beberapa pusaka dari Bangsal Agung Panembahan ke Langgar
Agung pada tepat pukul Sembilan malam dan kemabli pukul sebelas ke
Bangsal Agung Panembahan. Di Langgar Agung sebelum kembali ke Bangsal
Agung diadakan acara Aysraqalan yang di pimpin oleh Penghulu Keraton.
Sega Rasul (Panjang Rasul) kemudian akan di bagikan kepada yang hadir
disitu dan biasanya orang-orang akan berebutan untuk mengambil bagian
walaupun hanya sedikit, yang mereka yakin mengandung Barakah. Persiapan
semua prosesi dimulai dari hari ke limabelas bulan Sura dengan
membersihkan beberapa bagian Keraton dan pusaka-pusaka yang di lakukan
oleh para abdi dalem (orang-orang yang mengabdi ke keratin tanpa di
bayar).</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Panjang Djimat sendiri berupa piring lodor besar buatan
china yang berdekorasi Kalimat Syahadat bertulisakan huruf Arab yang
diyakini dibawa langsung oleh Sunan Gunung Djati. Sebanarnya acara
panajng djimat ini sendiri hanya mengingatkan kita bahwa Panjang Djimat
berarti; Panjang berarti dawa (panjang) tak berujung, Djimat berarti Si
(ji) kang diru (mat). Artinya tulisan Syahadat yang tertulis di piring
tersebut supaya selalu kita pegang selamanya sebagai umat muslim hingga
akhir hayat.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Iring-iringan itu sendiri pada dasarnya melambangkan
moment kelahiran Nabi Muhammad saw. Dianataranya ada 19 bagian penting
dalam iring-iringan tersebut. Satu bagian diikuti oleh bagian lainnya
dan masing-masing bagian ada seorang yang membawa lilin-lilin. Pertama
seorang pria yang membawa sebatang lilin di tangannya yang berperan
sebagai pelayan (Khadam) berjalan memberikan cahaya ke bagian kedua
diikuti dua orang pria. Salah seorang pria membawa sesuatu yang
menggambarkan sosok Abu Thalib (paman Rasul) dan pria kedua
menggambarkan Abdul Al0Muthalib (kakek Rasul). Mereka berjalan di malam
hari untuk di berikan ke midwife. Selanjutnya ada salah satu grup pria
yang membawa dekorasi yang di sebut Manggaran, Nagan dan Jantungan yang
melambangkan kebaikan Abdul Al-Muthalib, Seorang wanita membawa Bokor
Kuningan yang terisi dengan koin-koin didalamnya yang melambangkan sifat
ibu Rasul, selanjutnya diikuti seorang wanita yang membawa nampan yang
terdiri dari botol berisi Lenga Mawar (distilasi bunga mawar) yang
melambangkan Air Ketuban. Sebuah nampan yangh terdiri dari kembaang
Goyah, Obat tradisonal melambangkan Plasenta. Penghulu Keraton bertindak
seolah-olah memotong ari-ari.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Selanjutnya inti dari Panjang
Djimat tersbut terdiri dari dua belas acara yang melambangkan 12 Rabi'ul
Awwal atau Mulud yang merupakan hari kelahiran Rasulullah yang misinya
membawa Kalimat Syahadat. Masing-masing piring dibawa oelh dua orang
yang di iringi dua orang pengawal, semua yang membawa piring-piring
tersebut di biasa dipanggil Kaum Masjid Agung, Panjang Djimat adalah
tujuh angka penting. Kalimah Syahadat membawa setiap orang untuk
menuntun ke tujuh tingkatan atau di Cirebon dikenal dengan Martabat Pitu
yang merupakan doktrin dari tarek Syattariyah. Kembali ke prosesi ada
dua orang pria yang membawa sejenis termos yang berisi bir untuk
mengumpulkan darah setelah melahirkan, diikuti dua orang pria yang
masing-masing membawa nampan dengan botol yang berisi jenis bir yang
lain yang melambangkan kotoran saat melahirkan. Sebuah pendil yang
berisi Sega Wuduk (nasi uduk) di bawa oleh seorang pria yang
melambangkan betapa susahnya saaat melahirkan. Selanjtnya diikuti dengan
Nasi Tumpeng dengan bekakak ayam yang di sebut dengan Sega Jeneng yang
melambangkan Syukuran (Selametan) lahirnya seorang bayi. Selametan pada
saat di berikan nya nama untuk seorang bayi yang biasanya pada saat
ari-ari sang bayi mongering dan lepas (Puput). Tiga bagian terakhir
pertama adalah delapan Cepon (wadah yang terbuat dari bambu) yang
melambangkan delapan sifat Rasul. Empat sifat pertama adalah Sidiq
(Cerdas), Amanah (Dipercaya), Tabligh (Menyampaikan), Fathonah(pintar),
kempat sifat ini disebut sifat Wajib yang dimiliki Rasul. Dan keempat
lainnya adalah sifat yang tidak dimiliki oleh Rasul yaitu Kidzib,
Khianat, Kitman dan Baladah. Masing-masing Cepon penuh dengan beras yang
menandakan Kemakmuran dan Yang Maha Kuasa memberikan naungan keseluruh
alam (Rahmatan lil-'Alamin). Selanjutnya diikuti empat buah Meron atau
Tenong (wadah besar bebentuk bundar) menandakan manusia terdiri dari
empat elemen, Tanah, Air, Udara dan Api. Ada sumber yang mengatakan
bahwa keempatnya adalah empat sahabat kalifah Abu Bakr, Umar, Ustman dan
Ali. Selanjutnya diakhiri dengan empat Dongdang (wadah besar) yang
melambangkan spiritual manusia yang terdiri dari Ruh, Kalam, Nur dan
Syuhud yang nenandakan Keagungan Tuhan. Ada juga yang mengatakan
keempat-empatnya adalah melambangkan empat Madzhab: Maliki, Syafi'I,
Hanafi dan Hanbali.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Beberapa daerah juga merayakan acara
Muludan ini dengan prosesi yang berbeda, akan tetapi biasanya acara
membersihkan pusaka yang disaksikan oleh khalayak ramai seperti di
Astana Gunung Djati pada tanggal 11, di Desa Panguragan pada tanggal 12,
di desa Tuk pada tanggal 17 dan desa Trusmi pada tanggal 25 di bulan
Maulud ini.
</span></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5153922188839208019.post-25183485959388861992013-04-15T01:54:00.001-07:002013-05-31T02:52:56.895-07:00Panjang Djimat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>Panjang Djimat CIREBON</b></span></h3>
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b> </b><img alt="http://indahnesia.com/Images/Information/JAB/JAB_panjang_jimat.jpg" class="decoded" src="http://indahnesia.com/Images/Information/JAB/JAB_panjang_jimat.jpg" /> </span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">UPACARA pelal Panjang Jimat sendiri merupakan puncak dari seluruh
rangkaian berbagai acara tradisi yang berlangsung di Keraton Kesultanan
Kasepuhan, Keraton Kesultanan Kanoman, dan Keraton Kacirebonan. Pelal
adalah kata dalam bahasa Jawa Cirebon yang berarti ujung atau akhir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Seperti
daerah lainnya di Pulau Jawa yang memiliki akar budaya tradisi di
keraton, peringatan Muludan di Cirebon juga digelar secara meriah sejak
sebulan sebelumnya dalam bentuk pesta rakyat dan pasar malam di
alun-alun setiap keraton. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">PUNCAK dari seluruh rangkaian acara
tersebut adalah upacara pelal Panjang Jimat yang diselenggarakan
langsung oleh kerabat utama keraton dan dipimpin oleh sultan masing-
masing.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Bagi yang pertama kali mendengar mengenai ritual Panjang
Jimat ini pasti menduga upacara tersebut melibatkan sebuah jimat atau
pusaka milik keraton yang ukurannya panjang. Mungkin senjata sejenis
tombak atau semacamnya yang terlintas di kepala.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Padahal,
sesungguhnya ritual Panjang Jimat sama sekali tidak berhubungan dengan
pusaka atau jimat apa pun, apalagi yang berbentuk gaman atau senjata.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> </span><img class="rg_i" data-sz="f" height="300" name="fyewhCJHPprSfM:" src="data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAkGBhQSERUUExQVFRQWGBoaGBgYFxgYHBgcGhgXFRwcHBgYHCYeGBkjHBgcHy8gIycpLCwsGB4xNTAqNSYrLCkBCQoKDgwOGg8PGiwlHyQsLC8sLC8qLCwsKSwsLCwpKSwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwpLCwsLCwsLCksLCksLP/AABEIAMIBAwMBIgACEQEDEQH/xAAcAAABBQEBAQAAAAAAAAAAAAAGAgMEBQcAAQj/xABBEAACAQIEAwYDBwMDAgUFAAABAhEAAwQSITEFQVEGEyJhcYEykaEHFEKxwdHwI1LhYoLxM3IVJEOywhYlU4OS/8QAGgEAAwEBAQEAAAAAAAAAAAAAAgMEAQAFBv/EACwRAAICAgIBBAEDAwUAAAAAAAABAhEDIRIxQQQTIlEyM3GBFGHhQlKhwdH/2gAMAwEAAhEDEQA/AMbGq+lKw+8fL1GopFpoM0oJB09v0oWGeXbZ3jQ7U5c8ShvY/wA+dSQcwI9x7/5qJY1BX3FCceI5UgjcEEe2tH1u+Wthl3Ike9AJFFvZXFZrWXmhj2Oo/WumtBQey9wzkqCRBPKld3MjlP8AmvENOodfYUoce2sP1pWDVVAUxIJUecaj6RTgqr7QcQNpUKqCc2hImCB+eprbBqi5wtvKsdCY9Jkfn9KVgbeVY82I9CxI/Oh/EdqymG7zL/UzZI5ZtTM9I1irLs9xjv01UoywCJkGRMjy8jWVqzm9nt/EribF1VBlZBmgEXWWwddNQR6EH+elaouHABAAGbf1IiazPjFju++U6DOCPz9OlZp6OarZS3L2YaiD/wA1MwFwghdBLAEnkDURVWJ6Vb8Ew1shnuSVBUQCRJOYwY5aR702bSQEFckQcWcuZeQbT2qRwjC95mJO0aDTeateMcOQ2SyIAVRWJEjxSJXU8gaqOzpum7ktAMzcmMDfegi042MlcZ6LxuDKVGgGuoJ099dBU3hnD1VQJRFUakKWDnzMT0p0cNzv3d52s22JQuFGXNzksAYHrUq7gEW3Au5kzKJAgwVY68tYERPPappyT6Kccf8AcBXF8WULJbICtqSvPl/tHlVYmMYAgMQDuASAfYb1O4xiZfKBAUt75jM/QCu4dwtLlu4zNlKfWQSPqKsh+Ksjlak+LO4Vws4m4VzBYWSSJ6D86Z4pgDh7htnWIIO0g/yPar7hnd4R1JuKRdsWn9CwkiRtB3pvtmikoxIzwdAeU/Ub10ZX10dKFd9jPDuMqLS24Jc+EdD4tNatbSJbty2VRJOvnJ96F8CQrh+S7fLT60/xLiL3HDA6J8Igac/euezE6E8ex1u4VCaxM6QPrVUpp7E4jPqVAMkmBv8AzWmraSR60zoV2yWjmTAMc64EFhI3O1K2kDrqf5pXSA4/mtYw/JJbHwwAkAGTrG3kNP1pu5hlOq7/AE/5pb4cHXnXtoE/DuNY5Uq9aG3emSrhdzmaJP8AaFUaCNAsAbdK6pi4ZiAcy6+/1rqR70in24gqxp0NIHluaTcWrY3rXci0Ei4ILtO5HKDVbZDGJX2m5Ex5jof80m3ag6Ga8KSwCivEtwxDGD+tcdTOdNTVp2XxWW9l5OI9xqP1qsucqVgZ7xSNwZHqNRXPoxflo0a2adB1FVVjiJW3muKVYcoiekTScFx1XJDQhBEa6H35Uoo3Ra4vF92AcpaSBp51D7RjNaCjViwI9gT/AI96Rd454iFAKg79Y3iKd4kFuWs6mcuoIPz/AJ5VtAcrB84EsDafRWIZX1ENEc9IIn5Vd8GXuLkaMCBLbRHKqrE2CPTSPPbX/FEXE1FrClUXXwjQa76++9c/oZRYDFkljnChYMHmNQPWYqBxns0uIBgwxM6rEAAnmdZ1GmtOdneJqNWUO42tsPigjUkqYiIq+49ibKp3ptsHIDAW8pllO5VoGuxMbVHKclOkOjDlG6MWxWHys3IAwAPlU7gtxs8GI0BnZtyAfkad45aYPnYBe9UOFH4QxMDXyqRwbAm5hr8fFKkR1UfTerG7gTR+MyRxo6BiAPIbajcjoJ+lQOyahMSjNESYEgSRqBM+VV+KxLOADOwB8z/OVIwZyupmIYa9NaxY6i0bPIpTTRtDhsSG79URQjG3Da5i2pLA7ELtHP5hHaXiFuwXs2W7wsyuxO6ZVIyltmY5idNBprOxThO8Nkkd2NQp8JO4mQdhQvxtFS+RK+IZWcj306EgR6TUWJpypl+XHxjaYHY273jlgIB2HlyrzCnKSCuaQQBOknY+cb169uCfWksdR616SWqPIbdnBBAUiYnUchPyME07fwpnU5yBzPIDQfKus3fGOX/Ip28IJIA9eZ150DbTCbsViMGbeUn/ANRA49CWX9D9Kj3bcxp/P1NWFsviWRWIAS2FkKogAmNABJ1Op1NI41wzumDZ5B0gjUafI6VkbrYUqvXRDu4MKJYECNJ/blTYA8MGRz9qbv3tAqknyptVKGYI9RRpPyAx18TDGkm5mDHoKj86WgnQc9KMG7H8M5jcx61acPtkCQQCeu0VXWrZAirjBYqVAESPr6xSMnWh2Or2SbZJG0enyrqYuKxM6a15U1FNlCp5maRcuSxPnUrBkGVbY7eopw8MmybqNmytluLEFQfhbzU7TyNXXsjptWQ0uQwbpUj76CdFmdNY0pNi6FU6T60+nDCyhzAB2ifrWuKMi5bo5bqhhKzzjlV9wq4j3kOSI5/2mDvpruPSh77syGdCJ/gorwWE0zE5TAIGmkDnSMsVFpleBPInQ92pwNxoKgmF19jmJqjfhFwrJIBjQLz9TRfhcR3tpg05hm9x6cj5edUXfGJAII67U/FFNNicknF0VKE2tHIjr+lTLXFGyqlmApMu25OuvppULH2HuagEmZjyj5/WvMDhgitcDMrgElGSAy6TladSOfSs4uP5AcouXx6CI4f+mJ9fSrizxhbngYgXCIbT8Q0kdeTe9O8IvJcsIyxBWPQjQzVHxTAMl1nUg92q3IjqwQ/ImfetnKxy2T+LBEdHI8iR58/Papd3EWu6JXxMygTB6RJ85qouXHxmHbulVQoliSTAXeOgkjU1XcG473SxdBLJ8I5HeNeUdfOosmJy2inFmUVxZTcWJWVec4bnyUAgAHp6UWfZjh1ud4jRqGAnrlMehkUI40tddnc6sZ/wPKrbsgLqYhO5fLzYEZgY5ESN5iZETVHGobIuSc7RW8dwHd3mWNNx7mq3JW2Wvs2N8nv2M5hnRSoKqQTmIJ0/DsdZFUnaD7K0s2rlzM1vLGQE953hmDIygoJ5nYdayOTWzp41/pZUcIxli1gQy3272QDb19xERljnPtQtxTHm7AAhQdOpJ5sevlyqx4VZBW6hAkA/tVPGlFGEeVnTyScaIzJXNYIWfOn2EV1p9COoNOEEexc1mJp5ognqf59Kj/hnnTc0tqw1S7DLgWFFu2WOmYkyegH+CaoOK4o4q8Sgi2ugPl/cfMx8hXDGXLiraLhVY6lv36SPrU3iWFtWlCJIJIVzz0GYk66SYiuWkbIpuFXStyRy/wCP1qfjsYLkKUylp8R1PXlt6DyqruZc/wDT0A5n6mkpelgWJI/escU3Zyaqi8xHZ5QgjUzBaWEECToR+tVnBsEbt9EECWAmnb7DKStwiNIBJmdNP1om+zJrWZ0JTvSVKSsmFBzAHkDOvtS3Jwg2xsMdzUSbi+yNplhA6NDQWI8RGp5nn0iOlUOAw5UEEAMCQfYxWgcfxJsjODJWSehGx09KzfGY4MxZGIOuvWddanxOU1RZnxxg00W4wo8q6qIcaujZvov7V1H7M/sR7sStUVZcPvNaYOV8DAqykEK6ncT/ACCBUJRtFXWKxn3hQW0yiAo/CAIEdKplKhMMdlJi8Nlgj4W1B3q14e1w2QpUZfwkkgxPIcxUngfAruIVrWVoKlkJ0UMOpMQpE6+lXnDOzV5yloRMBdeUDUyOQ1pc51pDcUFbb6BW+hD8tpq84Xhb+JuKlq2bmg2E6cp6amnbvA2NwWW8LzqY5RIPmCDPvWr9ieB/d8KBbQl2Elz4QdtATodp5fShlk5K2tnKLxuk9FLwn7N7yt/XdEzFRlUl2U6wT+EaSNzTtv7MrCXnFy67W1AJIK5jsMoUAkHWdtdIo54XgWOHJtsFdi2u+mYxJIPiAOh1pGF4CVS5niTpvvqGzFhqDPPcb60yLkloVKXJ7My7R/Zvcw2V0PeI7ZVCyWBJOUee29LwvYLEXLcXyUtQR4VFxgCQDlA+GZidRptWo8VvP3ds5cuplSQdgcup31/Oq3C8EvK3fJdm5MEEeHfxBt822kDSsnkk/iZFKrZkHaDsVewT2/u/eSc0aGWI3BQkiQDyp3FY1Uwxe8At25aZDpuzLtptqAflWo9quLKiZzbaVMqGVkExlbKTqTHh0H4qw7tQL7Fbt6crElRy1M7DbTrQ45u6bDknVpFVhMSVOhIBiQDoancZsBSrDZx+VVI0MVdX2z4MNzttHtt+1OenYldUVuai77LMSbeMZsmc5IUZgsSQSZgnYRp/cKB2fnyoj+z+9cTGqUGclWkdRoazLfB0HhSc0mbnet3WV7iWwWcEOFuspIJUjVlMGFjoJOmtDfGseRYvW8QXywuVrqocrZTEXLZlkEkQVO52JojHErvdKbdsQxhvxEQcpico9z8qr+NYEMEW7GrqSDG0zryqB5ZJL/kuWCLb8fRkfDsExxJIDFColspUSyqdZAqi4nhO6bLmU89DtPI+daLx/tXZfG3EDLkCqikQwLqSSNAQdWyyP7aA+0rziG35DX0HmaqxSm5U0IzY8ccdp2yndzSrehps7+dKU69aqITrKSGr3B4BrrZV9STsB51I4VYzsw12J0p3hXETZZkCh85AjXeYER60lS20PcfipMsU7KCBLsY6AfrNM8Y4ULC+PNlbbUEsemm3LU0W4dClpndIK6lQ2fkTEx5fWoj8J+8Wy90av8IB0VdNorTdUA/CuGd4SWByDc9TyHzp3HYa0NhlBGhjnv4eceRq37QE2yFtiI0hNhHXmdPzoaxBZiWcyTqevy5Cupt2J6C3BWc1kZACggE89IkbeZNQeJYxcNiLd60hR1IJWdCsax9RUDhl8u4VTlJ3HJ45H1okPZK42U3lXIdDlZQU/EOZkRr70hpRfyKlclaLfjXa3D3sOrJ4nYaptHLxdKzu6IPkam43CCzea2s5Z0n5UhiNZjXy5UzFjjBaCyzlkW/BD0ryvGsmdCI85rqcTUOSda0r7Pvs9R7S4rFfAZKpJggay0cvLyobxfCMyygAYDbqP3oy+zHjUocO48wCN+UT56il5ouGjcE1Nch/ieD74sbKuoPh0WMxAGgQfCBMDmdzUvszhsTaxa22aNi6E7qAZneSAeVHWM4gLdpshUOQWUFgg5akmAF5nrWWY7HXDciy03DKm4v4sx1Ck6xqfFz5aVN0ipfIndtlW84ygG5aEXCOeuaP9vX1om7I8UBwtu0ACAgzHnm10jmAKFOF8FuIrpc/FOszM71O7H4gWrr2zrDaa6n22PzqV5XtRLFgjxXI1DAXYQDkPQfkAKqOOY64AQgBnfqPSTSv/EmRQVU5DzAk+wmkXrTEFiCBymmyzPgqJoYEpfLoA3fE3rkWs5I1idAddTOgokPHbgChmZMohgWnXmTpv7U1wu+tlrrFoXViZgQJ/fahFe1wbGFyCbZfT022rFOWTob7UIP5II+KXPvA8csoGkjYHoOVBHakd5h0t7BAWnloIA6/wUUYziFsg5G+KdAI/wAUDcd4kGJRduZ/IfrWYlJ5BmZxjjBK6TOoog4JhT93YsMyvyE8iPLmBVfcWvcPiXt/A0DodR8uXtXoyjJrR5WOUU7kV+JjM2UEAEwDE+8c6kcE4w2HvW7q722kjquzD5E1FxBOYk8zUrD4DMsRHX/mjatUwLqVo3bgHbFLlvMlu4bepBGXxSZGhYRvTXaHNiQyBSGZTIMaSNtNNyB86AexfEe5zW2vC0BBtyqkHU5hmPwnYidN6Le1HFfuuGZQZv3hCkHWD8Tz6aDziNq83JjlyUEenDJHi5sxu4vdvl3CNEjYweVS+0d9WvZkYEMqnTrt+lL+6TNMYnh8jMBGgOlekeY32VgidaWppdzDso8QgTE9YpeBwud8sGIJMcoG/pNbegK3RJ4FxDuGZ4BOUgTtJ51Hski4HA1DAge8xSsIk1bcAthMTazLmBOg840PnrFTKlJtdlVNwS8INuF3mdIuWVWYhQ2adN20AHLTWpycFB1AA9CRU20rESSCfWI9BtT6WiORFNARlvargl3CEMYZWlQ3SddQeZ+RoQet07R91cwrJeIAMyekbGetZXjcCbUNZyaAyTAmOYDbjX1rbUUBKLeyo4Z8e8GNPWiZ+1FxGJuHMckK4XcgQMyjQ/LpVLwXg4vB2JbwAEBYk9dSdIFW6cJ7xMq3QDlnL+KeYOg+lJyOLlsKEqjXkpMZxRWuKRJUTJIiS0Sd55TSzoahcU4W9kgOpEiR59aRhMTHhbbl5U5JeAVJ+SwWK6myxrqIbQZYXFLbIL7bf8Co1jAst4MmZc3iUgwYO+o86qGusWltz9BuI8orRuyYz20JAzKNJ/Q0j1Wbn+Iz03plhSlJ9ljg+xdy5h++zZo6kk8utQMJwYreSN8w/OtC4Njwqsr6LBka+lSeG8Gw7EvbzTsdZioIYpzri/G0y15lC3KOvDBq9hoBJ5ChSxxBLeJzfh2J/WtXvdnVafFuOYoA7U9mhaJAFJnjnifyWmOxZ4ZdRewt4diptqFhtNR6k/KveK4g5cskeVAvA+Mm0Mjk+RHygk7VZXsapAh8znkGJ+Z5CmTUlGgVCPPkROL4DvVccgPqSKzvEWMpIGutafj+IJhrOU63GmB1J5notZviKp9HB034JvWTVkL7/cQQGYDpy+XTyqPevl2LEyWMn+CrFbHWo9/Bir1BLZ50pt9kI0wzb0/cwzCdJHUftUB2ogGx3DrJ9P3irfDrmbKoknQCquyo08wR+opdvFMpBBg6QfTY66aRXGWW2PwbWjlcZWiY9aXjsebgtAmSltU+GICkwJnxaGZ867imLN1TcJJ8UT0BRXUfnVeraChW9sJtokMKZFyFpzPJApg9DvmiOtbaujLPcYk2iOYE/LWq7geJdLvg1LKyx/cCJI94+cVZFpJHlVsvAFwaLeDBn8DDTNlzDMOcfCy0GSSSDxxcnYO4a3DEEagxV5jeGFbauDGgOmhHSKp2ulrjEiJO1XGAY3Ltq2diyg+k/tUGRSc00ehjcVB2H/DMPcNlMzalVJMbkgHblUi7w3Nu7e0fsal4e9mHppTpB6H5VdsjpAj2i7IXcQgC4lhlmFZRB9SkHy1BrLeLcOuWLht3dGX19iOoPUVvl0+VZ19omXPbueDNkKgMJkEyDHLckH966zJoo+x+NQK9skhmYagAiCCOZ3+XrV8OJW2xEMkXVIFtlzNBWRlI/EPPyoCs4oqZEEneRp8hVhZ4vCEh2Vogwd5/m9KniuTYCprT2L7X3Qe7ysXSGyk6R4ojadNJJ3NDsSKkXHJOpmm0XWKfFcVQrskWrbZR4jXUuK6isoJlvGguNPDPuf50rV+yt5blsMkiNDA6eXpWTYC7bUf1BmM7eXX/AJrQuwvFbYUgDQmdNxoBtyqecb6GRl8ds1ThOCFy2ymRn0nYiBMj3NQMHi3wt2G5aMOo/moqX2e4kH8I0gk+xirninCFvKDHjA0PUdD+/I0Xt2k12Fg9QoNwybi+yws3gyhlMgiRQh20dWgj4hIPtpUngXEjZfubnwk6E8j+nT1pPanhkHMB4X+jx/8AID5jzocq9yOh2HCsOfjJ6fT+zN8TZBmoWCY2rqsPhkBhtpOtWWIUjMD/AAVTYm5oabGKlEVlcsc2n4JXErua8/iDDMYMyIkxHtVcbIGu+vOkWrkbba11t5Kz5mmxjSollJydi74qH95PPUVLxN4QfWq5NWy7yRHuYohbHO8IkEaA/L3qk4rbhx0Ovyq3v3AWbzY/nUbG4fMvmNa5mFbbu+EKQfIjX50lnBB5EH5zz+f50hWhh06Ui+SZYaD9NvlQHF1hbge3dA1i3bb/APghD9HqMpo27GdiQLYuXs2a4IKRoFMHUbmRB8qH+1SW1xVxbad2F0K6bxrAGwO8VPDLGUnFFM8EowUmVN695HUaGaYsXh3ixIA/PanL1xcsEweVQrJOYlVkx8ttaoJixsGWY8pir3DceIRbT6xlg+ExEwY3YjKseU0MoGIygHTcSF/yaLez3C7Pd23YRczFgsjVV0Mg7wdetJzVx2Ow3yBvimKD3nZcwBP4t6d4RjDbvW35K6k+k6/So3EGPeMCAMpI0M7E8+dG/wBm/Z+3dzXrgzZCAinaYksRzjlQJDXIMsNhTlIiTOh5Edak3bd0rAIB9Tr7gaVPC0k07YqjPO01zidtWItDIRq1s96QPfVfXLWZYrEs5l2JPUmfzr6OZqx/7Qezlq1iWZPAHUOAIjMSQ3oNJ6a+lFdAOLBngGFV7650Ny2vidFMFgNYEamfLlNaBeXC2mBtWxa/FbuQGQEACe7UBwB1kknrQ92PwXdkXVZWknL5FdwY5a7UZ8N4jZa5dCPZVSc7LeVe8tBcxa2ub4hJldxDcjNR5JcpaLIYuEU5eQW4hwt8YS17KpGguqp8YkQQNC667mI66QAq7hylxlOpXSRsfMTWicSvviQrqUW2kZFDf9EsT4YVRr/D5AvGMRnxFwyDJ3AgGIG3LanY34E5ElsjzXUiupp1kjG2CrmRpOh/nlUjh3EXtHwNGoJ9qmrwzvSlsDVoIO5MEgx5cvWjLh/YKwrf1mJUAHKMoHOcx3BHTTrrtS3NR0zFFt2gn7AcXN0KQpD5TnBEFlJ8NxNIZJBVo2Oux01Kw0qPSsE4NxUWc9hW7pQxazdYnNYYjrzRtmX3gnQ7L2W4j3tlQxBcAZo2mBO2ny06aU1OLVxF5ItPY32m4OXXOnxDfzH83/xUDg/ExibbYa6YeIVvTUf7lInzii2hLifBETEZ0BBPijkCZAIHtMTz9qXN8PkWYM0Z43iyeNxf0/8AwDu0WEMMwAzKSlxR+F13HofiHkaCsVfhqP8AtDxK3ZxS2WWGvrNxohZOlssSfiMEHoCJoG7RYI238jtWYpePsd6iPu4llXa0/wDpkIXd9D68qSblItPIrtOdVHlWe3XkVEe4U8Q5EH5Gal27OlRsQ2nuPzFcYTbdpSit1E006aU3h7sAL0n6kmpHxekVxwPX8Oe9VAQssIJ21Onpqaj3GhbgIysDGXoZ1HzmrHjGH8IPT9f809jsJbOFW6Ui49z4tdRleQAABEj6UmT4tL7CirTLjs9240KYpe9UsGVhGYPPMtvM/wAFVvafGtdxNxyuUk7eSgKDsJmJqV9m+IRMSQ6IwZSRKgkMP7TBK6EzHSjbtHwu1c7oZTGuhnQDTwk/ppUcskcWTo9DHinmxdmUrg8x8RgfWpgKoI0A/nzp/HYQ2rrrIOXSRrI3FNZAQJ6Vanas89qnQi1cmYHnRiXtJZw+ZlDKGgiTrcJHizCfDmnQRIFCfAra3MTbts3gLeLwg6AEkRImYjlRJ/4YpssXcF2uM6NupylgW6lSfQaips76Q/CqTYHYgeNvUx86Nvs040Ld1rLbPJXXnA09wv0NBTiST1NEvYe4lu47vbNxgoCbACTDSYOUwd45HrRJpdgK5OkbFHKfnpSvu5PT5ihjEdrxkZVts0QP6hCgCSASVzc9PcVQ8f7VYq3YZrXdWwCJjxmD4dM2nPpR+5G6TGPFkStoPL7ACZnyFZD9oOOFy+yM0ZYGxkenIifTbyofxPaDE3Jz37p1k+NgJ9BoKrH131pjRPysvOznGFtKQzBYOkgwZ86ssRg7N8M+puHUET0030jSg/JJgfLnUi5ibtqbLZlK6Mp0IG8dRSJYvlcXsphnqPGStHn/AIreVSmcgDTSOsxO8T0NQFJketSHXSmI1HrT0qJbJNeV6K6stD7QU8GwL4Z8zs9gXYytCyV/EQG15iI61c8b7ToMiorl1UC2pX1XOxkljpMQJJ6VUccU4oB1H/mAv9Qf/mC/iQfhcDVkG8FhzFD64m9YcHMCWXmcxAG250FJlBNjHeN8ZKgps8REZg3j9NI5gz50RfZt2tOHxYs3G/p3TpJ+AtpHkDp8vOgPDYsNzhjuDpqago+VyOYO89NK3EqkbnmnFUfX1VXGez64gg95dtOoID23ymCQSCNQduYprsbxYYnA2LoMk21DH/UoytPnINXVPaI7oyPt52PtYfu1sWyQ4MIWcywnMwck+KCCVjWJ60/geEJibNk30ZmIlgRlzQYJkbGdeX1o57acNa9g7qooa4AGSRJBUg+H/VEgetCfDGurZQZSJXUIygazIGZSV0OwIA1ipM74l/pZzako/WzPu1XCrdjFPbtFgqwYPIkTl8wJjXWqYmi/tpwJ7dm3ebYuy7+U6jedDQiGBAqnDLlBMkyw4SpCbWxHSmr+seZH704GjN/OVctqWE7Af4/xTRQxhcGWJY7T5xG3vUtLI2AB+mvryNPrcAXb4dY5a/p+1JvKUAYQyHkd/Y/pWnFXxIQhHiBBGjRprHvXnE8TdWxas3VAVQCAAA0MXYEnefEdNoIoq7Ld3iMVD5fAhnNs7MMoX1ykn5RrUDt3g2zZzqCBlMRmAVTIXkNSPappzXNIYo/GwXw97IQyjUag7Gfyq6x/aW69lBn+IEHKADvBEgae3Wh8HSvWbQDp/iicFJ2woZJQTSZIw98AEGmruIJ02HSm1OtOHWjEkzs4o+9WQRo1xVMifiOXY+tHHF+IGyhsqqggSiiTChmjMxOogz61nWHxJturDdWDD1BBH1opscTNxrj3GUM0cjoN4GhgDaPSpc62mVYGumUTIQxn3rRuH9kLlmypy7hWeCJ6kEdBMR70N8HwAxeNs21HhzDMdpVSWJPtp8q2ru9NNTvArlDmtmQn7c7RnrFbV222wLLmP+kMPmKKsdgExFlkJDJcWJEbHmD15+1J4hwO3dBIGV9eWk+Y/aKyLiPabEWMTcWxda2EJUqrSpIMEwZU6+VbihKDp9Dc+SM1yXf0aVg+w2FtLl7i28c3UOx9WP6VS9s+yVnIl23aVMrKrBFGUqfDJUDl5evKq3hX2uuAFxFrvI0LoQpPnlIgn0IpXFftRt3LcLZuBswIBZYIBnUgyNY5GntNolTRVcawi2QEaLKkRGQfEDqZA5xMjkRtQXiZa4xLZuU6iQNBv5Cn+IcQe85e6xZzz6eQ8oqd2V7P/fLwtl+7Xm0E7zAHLN5Hz6UCXBWzpPk9IpnECmgNfcUV9pOyS4e6bavc0MZnUQx8o2jY7waosVwS7bQXSs2y2XOpBAb+1o1RvJonlNHGaZjg12MV1Jz+VdRBBJfugDc5hqI3B3B8vWhzFYw3bjO0STyEDpoOU7+9PEEGcxkiSdQdetRTagnXWhiUer9Q8zuqPc1KD0g100REbj9hPE2Fm9bJBQPIE6iVEmOhrXga+ZPsz4tbS+1q60LdAjfVhMDT1+YFbhw/tElq8LJP9IoGD5pyMSfAxOsRBHTWubrsKm9oKSazXF41bd65aYKjK5ABWCyk6OPECQRzHMGtKmazv7QOAIMXh8UYclsvdlAdkZs2YmIGUSDprpSc0FOI/wBNk4S/cgcTwBv22B0DTBaQNp8KnxMxjyGgE0HXOx94lRaKuDzM28pG4M6cutaDwTELhWLZVlxr0SdY6wTzFM8Q4hYQM91kCzOUNu3mOUfOoMeWWP8AEuyY1llszbHcAuWSO9AynWVYMD01G1RLreI+YG382opxXbGx3bp3ZYPMLEDXaTyoSQTz1A/kV6OGc5r5qiH1GOEH8HaH8O2YEEDaKbxDjuss+KfD06a+VN3LuWSDvvFQ2ua5j5fLpTn0Trs0/srg8ItuwodSwMklird4chYxswJGmsQF61R9oOFEtkVu90Zc0gy0rA5aiG+Zq6vcKwvd20lhcVXCg6TDnwvlBjWcvrSeK4C2txDYYMFWBDToz6kk7iCY5eGvK5U7LeOjJruBdToJHrEeoNFS/ZrdZMyXbbNGYp4lIgSQZGjeUe9T8J2ft4lTcDspLMDoIkHeOU70ZYHEwiNbVZtyCrFPEQgKAN8UAgE7QSN6Nep5Ol2gHgcdszbEdgL6XVtZrJYxtcJCzGjeHQ6j0mre99k122FNy4hzbKkydYjMwABPLTr0ox7NWmurcDorIHYZiF1LMcwBUiSYBzSYy+dR+O8e7q4UVP8A1FGbMSTl8DESND8Ua85PSjeWRntxBri3BbWGwzItrK5CsWaC2UskBjrrIOg0FC+SKM8bgWOGvXGOtws+42DAgRPXn/qWKDSa2PQvLpl12R4790xAuZA4IKkTBAJGx66VrXCeJW8RZFy205TDDYg7iR6GsKXSjH7O+0Yw18i7/wBK6AGJ/CROVvTUg+RnlTYS8CrNM+9iYcT0MwfLUUL8f+z7BYrMyZsPeOpI1DH/AFIYHuCCepotu3LJZALluH+EFhDf9uvip5+FISFIk8t/oacaYZxL7LsXbEoFvLyymGP+1ok+hNC2L4NftEi5ZuoRvmQj8/St77Q8Q+7nuluKM2+cz3akgZo/9vn6UH8X4ZdxCKLBS6ryHul15vt8QMLEZiNaCU1EOGPlsyx8I4AMSCYkawfOtc4LwFUwFo2gRcR+8LwOalS0kEbbHlVHxHsxbwuHOrXCfjYDwgCG2IkADWR6mBVx2A4x3yIrsoOGL22zGAVbRGj5r/tFT5JOS/sPhFQYUcf7P/eMOGRkuIuXRimYQRmYXTqtyNJmDNZvi+zTWXUyThrzBS0SpBIjMoIgiQ0HnMVrOHvYXDYbu2JKQM1uA+UMSSSNwu+p6Cmrz27tnNaOeyYldPwkCCpBIYb9dBQW4JUatvZj+L+zchzlxFhB/azhivkSDrrXVrvCuE2Gso19bbXSJY92hmSY5dIrqJZpHcI/R84BzMnU15cSfWvVM04qVU2TEZWr06+tNkwxp3L5iiFhB2Iw6PfKuskhQpy5ssuAeRjTnppOtaLgez6syWgzq6lg7C5sRHd+FpkEGNJGtZJw3iT2XDKdQQfKRtIrUsN2isY2wz2yLeLyFcmkvO4Wd9dQRqDQuO7GRlXRoXAOL3rWFCOj3LlmFfOO7OxLEFp70CN15UIfaDiGvOGYykAZRqABrp/q5g9YqpwnbPG2nZL4L3F8IDjUEwQYABbQ7Trp6G2tjvXtrfT4VLXFDBQo1Esw0UAxp5ga0jK26USnAork5GdcQ4/ic5tXb105CVyk5YgxssUxxLHvfbPcYsxG58hA0p7trdttiBdtBlVwAZgyy+GQQSYIAOuszVbbeRVUYpLollKTe2TFkj2pCgn/AJpNm5TtwDeaMAYemcU3hPp+dPtSsFhe8cCCRI8+e3nO1DJ0rNSthRgMRcvmFOrKJBLGIUAkvlMDxE9BI8qk4Ph7W7zFri6qyAZ9Z0gCejHYecTztE4bbEm2mST4gdfhOgXQZRInny6VW4rDF2csZGcwTvpyrxfdUpOMT1YYW1bLjC2e7UKoEe+51O/nTOBS6L5Q3CbLBiEYloMRAB3EwPTSn8Axa2pO/wCfn70vGYQMhBnqCDBEa6HrXn48nt5N/wAlWSClHQ8/HLNy6tqFW3mBBKEKMoCiFBGX8IJHImQZp/FNbugC93Qu5mK7TcGds3IDcZdCdZ8jXuAv2UCd4oTEQ4VokRMA6kAEkaem4qu7U8FfELaZWByqVcK2aCwLA66nfnrtXsKmeY9FfxZS2ICIBkWyw208Uke+i+9BQFFj4cWSVLBmyk3GGyqoPh35nTYbcqGCulMj9CMo1RP2Z7HX8YJQBbYMG48gT0AGrH0086ruzHBfveKt2dgxliOSjVj6wI9TW+4TBpaRbdsBUUAKo5AU2MbEgjwn7NcPYKs9y5cdSCDOQAgyIC67+dF5FOFK4inJUaCXa3sk2KBZbviywFcaHRoGdfEokzsdRWO8bxeNwV0pcXumyZQQs5lBBzI+u5AmD0kTX0YyVUdpOztrGWGs3RIPwtzRuTKev57V3FMPkz53u9o3vaXWuN/v0iNgpEDX23pXBu0X3c5oDH4Sp2uWzuG8xpDbgiux/ZbEWr72TacupI8Kkho5jqCIPvUe/wBl8UBJsXQOuQ7Exv61jUejlOS2abwjjdi7bDWG/qADwHUgARluJOYjTcErtzqrw+NbDG9dxMlXtsoUPlzsxXYco11I0is5xOFa3C3UZHgFSRBIOx8x5imTmbdv1pMcEV0xrzuqZeY7tnfNwm07W7egVAfhAAAH0rqphaFeU+l9COcvsbQ0+pqKh2p5DWM0axFgyTvNW2BsWbtpVIFp10ZtZbmSQdIG2muo86hKfKnFFBJ2qMuhF/hrqpYAm2DGaNNdp6SKe4Dg7t3E2ksibhYZZMCQZ1PIab1e8LOIt+Moblth4lJmV22P0om7L8MsJiEdEyzljNMid99oMbdBSf6hR0xqxOXRNwfaTFBGU4W5/TuBGcAMRLSQCwnNyDCeu5q8sdoMNcUWrSuhxNzI5I1RzAUtOpE6DUDfSrJuMWLN65ZuMVN4Zg6lzGkNLCRbAgGdBrUHDYgYW2Tke6FYsWuZZ70gkubigqmUbETJfTXSqKvaAutMrLHAlbB3cHct5Ll26ArwHylCCxzToQFB3k5jpoaCD2EvAqbboyOYViSms5SDIgEeuo2najbBX7rYm5ldha8Sy2viVCmk7kFi2adedU13EG6DZuA21cRYdSwtuVZQWIOpDa+LYk+9BOTiriakm9gXfwrW3ZGjMrEGDIkGNCNx50iDRfb7KC8SpZkxC5gUOXxkRljSJK9G10jWatMHw+1gIJspeuHMVuNnJWRCeDwwJkbTJ6iu/qEl/c72mCfBeyV/Ez3abc2IUbxu3OtF/wDp/DYNEYC2mJW0cqMwlySpYk5tTAYAecDpRNcQi1ca7kyuqyFyWmBYlWOZoEnTcmY86Ar2OuYh7llFlie7ZswJhFygdCYBYnUatHKJ8mRy7GRikT8RxK01xkTcQR/aVOx222Pv70wODozFiZkyQDpUHgvZ27hma5dGjBhlBBbLmDSTsNNtzROEB5Ty1FeV6he2+UPJ6fp58lT8EYWgBAERtTWJBynSamNZHT9KjY/+nbd5IyqTyPpv51Fjl8kymXQzbFu7btXLgcspJCyBnGpIZj8PSZiPSvcdi7fdubVyLXiLtqW6bmDoCOukRQm3aIlSpUKG+LLEnSPxAx7efU11/jNvuDatIyliCSWmdZP5DlFe3clWv8HkcoO9l5huCW0twWzZgZ257/lOvSgu6sTrVjc4+5BAgTzURpAEfSkcE4Z94xFu1sGbU9ANT7wKdBMTmyRkkomi/ZbwEW7YxDDx3dF8k5R/3ET6RR+bYOvOqdWChVUQFygDoBAFW2HxAYdCNx0/xV0Y0qJxyK8NKJpJojhBpDinKbauOALt4ht3VdZyuhVyFBKwZD68hzFDvFeNGwQrDwnUOGlGgaqwGw1k77jQ0WdqsDdvXlNu4ERAVJIBknU6c9NKoO0HDrN+0EN1EYfCeQMZdp2MbeVSza5lCujKu0eOa7d1QWwihVUMWAHxaE+vLSq+wvOaXjrJFxlY+JWIPmQYryzbgdKpXQh9jorqYbE+deVpg1ap4V1dQhkix8I9Kk4FfGv/AHD868rqVLoxdh4dqmWxpXldXzL7/k94Ri7zK1rKSJu2wYJEgusgxuD0primLe1iHt23a3bDCERiqj4T8I0rq6vovR/or+TyvUfqv9gl7XXT93QyZNpQTOpkmZPOq/t9aUYrCLAy52GWBEeHSNorq6m5PxJ12WxX+gr/AIu7bxc9EeNd9KicGvs+MtB2LAW7RhiSJh9deen0rq6oEUj3F7hbA3ixJIdokzEX2Aj20oZ+z4//AHD/APSPzSurqZHp/sCTsTiG+/31zNlFtoEmBqg29KI7O/y/IV5XV5/rfxLfTfkONVL2tP8A5V/9v/uFeV1edh/Uj+6LMv4P9gApXL3rq6vpGfOs5q4GNq6urkYX/ZbH3PvVpe8eC4kZjB1G4nWthRiL4g7jXz3rq6rUcWZpJrq6tOG2pt9jXV1ccAlwZrlwNqM40Ov93Whe7eacSsnKBosmB/WUbbbEj3rq6pF+bK/BmfEP+q/rTLnSurqpj0SMjGurq6iOP//Z" style="height: 180px; margin-left: -2px; margin-top: 0px; width: 240px;" width="400" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Dari
seluruh prosesi iring- iringan ritual tersebut, tidak satu pun
perangkat upacaranya berupa senjata pusaka, melainkan berbagai jenis
makanan, makanan kecil, dan minuman.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Penguasa Kesultanan Kasepuhan,
Sultan Sepuh XIII Maulana Pakuningrat, menjelaskan, nama Panjang Jimat
terdiri atas dua kata, yakni "panjang" yang artinya terus-menerus tanpa
terputus dan "jimat" yang merupakan akronim dalam bahasa Jawa: siji kang
dirumat (satu yang dipelihara).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Menurut Sultan Sepuh, jimat yang
dimaksud adalah dua kalimat syahadat yang menjadi pegangan utama umat
Muslim sedunia. "Jadi, makna Panjang Jimat adalah pesan kepada setiap
umat Islam untuk selalu berpegang kepada dua kalimat syahadat selamanya,
terus-menerus tanpa terputus," papar Sultan Maulana Pakuningrat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">PELAKSANAAN
puncak upacara Panjang Jimat sendiri dimulai sekitar pukul 20.00 dan
dilangsungkan di Bangsal Panembahan dan Bangsal Prabayaksa, dua ruang
utama Keraton Kasepuhan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Di Bangsal Panembahan yang merupakan ruangan
paling sakral di keraton, para ulama dan kyai berdoa. Sementara Bangsal
Prabayaksa adalah tempat Sultan dan seluruh keluarganya serta para tamu
undangan mengikuti upacara.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Di Bangsal Prabayaksa itu, Sultan Sepuh
menyerahkan Payung Agung Kesultanan Kasepuhan kepada Putra Mahkota
Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat sebagai simbol penyerahan
wewenang dan tanggung jawab untuk memimpin seluruh prosesi iring-iringan
upacara, dari Bangsal Prabayaksa menuju Langgar Agung di halaman depan
keraton.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> </span><img class="rg_i" data-sz="f" name="G38sGwbsYBNQmM:" src="data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAkGBhQSERUUEhQUFRQVGB0YGBgYFBUWGBcVFxcVFRcYFRgXHCYeFxokGRUUHy8gJCcpLCwsFx4xNTAqNSYrLCkBCQoKDgwOGg8PGiwkHyUpKSwsKiwqLCosKS8sLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCksLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLP/AABEIALUBEAMBIgACEQEDEQH/xAAcAAABBQEBAQAAAAAAAAAAAAAGAgMEBQcAAQj/xABAEAACAQIEBAMGAwcCBgIDAAABAhEAAwQSITEFBkFRImFxBxMygZGhI7HBFEJSYnLR8ILhFjNDkqLxg7IVJFP/xAAaAQACAwEBAAAAAAAAAAAAAAADBAECBQAG/8QAMxEAAgIBAwEGAwcEAwAAAAAAAQIAAxEEEiExEyJBUWFxBRQygZGhscHR8BUjM0JDUnL/2gAMAwEAAhEDEQA/AMauJq3r+tIIqZdTxN5ifsDUWukRGWvYpdeV06eRXgFKNeV06cBTmWkinAa6dPAK9y0oLXpqRIiIriK8pVdOiRSrVlnMKpY9lBY/Qa1o3srwGHvLc95h7F25bYEm6rP4WBjKMwAgqelapguKtYBFuxhkWYi2pTTpMVn2/EtNU5rsYgj0jSaW113KMj3mCYb2e4+7/wAvCXiNNWXINR3eKv8AA+yrGhV94ttIYkzcBMR/LNaziecLpOUW0BOslzED5VXcU5ouJbNxraQsZodtiQJjLpE1I+J6RiAG5Pof2kHR3gElePcTMT7KLo+O8gH8qsfzivR7NUX47zn0VR/etGvY1zMouu0MY+4qHcwhOrHft+mlLP8AFdOOjfgYZdDceo/GUuDwWSFRitsDKqADKBoZjqxjVjJNR8RgAxYMZDaQQI7Rp3opt8NTfMREHamDwm01xQWaXDEQNPDEie+tIt8Q07Et1PsY0umuUY8IC4zkS0SWBZR2WCB8jrUJuREPw3W+YWtSscHtEGGfeOn0qLf4VY8czKCT0/dzD7A1I+MJ0BP3SPkieszC7yIw2uj5qf0qO/JV791rbf6o/MVrNrh+HzoozRcDFTm0lQjfQq8/KmbfDbRui3l1YMeumT3ZI9YuCrD4wPEHz6SPkvWZT/w5ikGlskdgQw+lM3MA/wC9bdD/AEkr/cVsuJ5dtoAc0b/QAn9KhcFwyXwQCMydtdCWAJ9Yq6/GUKltpwJX5D1mYcNtMLiBup00/I0zbYFjHnvU3D457uJDO079o0B2A86r7AEkjsdPrtWwGMTK4Em29Tt+gon4ThAbXTf+1CVliaKeD3SqA7idR3E0G6wgcRiusZGfOEFzBgIB2/Oq25YkmKMOE8C/aifdsMuhM6EeUVJ49yuLTjJqCoJ/q1Gn0rJ7Ziu7Bx5zUIrV9meZm2Jw+tQLuHopxmAgmaqcXbiiLbL7AeYBhPEnmsfYiopt+VFWE5cdwjBTA8vP/emMVy66z4TXoyhE8p2gg1lrwip2KweWojLVJcGIikkUrLXZaiTErSwK8jWvSa6dFgV5XlKWunTyvJpTUiunSw4NzBewjFrD5S2jCAQwBkSDRHZ9qeJ/eW2xyxsRrpDEA77+s0GRXUrbpKbTl0BPnCpdYnCmH2K9qLwsWFzRM5zl130ifvT6e0pbiMr4ckMMrD3g2I1jw/P5Vn1/93+kU9gjv6j9RS/9N0w6J+J/eG+bu8/wEP7XtPtIoR7VwsnhkFYOUwDrrtSj7V7OX/k3MwMgSsbnr6VmuK+NvU01VG+E6Vjkr456mWTXXBQMzUMD7ULTpla06OPhghlIGsE6EaafOnLnP1n3wVw/4b5kYL0KkOp7HU+W1ZrwpM11Aepj61L4yAuMuAdLhFD/AKXpg+AD0J6w3zlvZ7j54h9hvazZFxs1m4LZ1kEFs3Xw9vnTeJ9p9oYrOiO1l7aq4ICsGUsQR0OjEfSszNeirD4RpQc4PTHWD+et84Z3vaIwWytu2PwSYZj8S5HtAEDbwFZ13Wk3PaPdOKW+FACgynTMy5WM7xoPpQfNdRxoNOP9fMff1g/mbD4wyx/tMxV1SvgUZpELqAOmu81TJx+8Pgdk8IU5TGYKWIn/ALjVQpp1aImlprGFUCd2zt1MtOC/8z0Vj9FNIwFuRcPZCfuB+tdwc+Jz2tv+UV7gtFfzUD/yB/Sr5wTJxkR/B25o24FgM1sDz/WhTAWtq0TlxAqLPes3VOcGaFS4Imi8pcKFq1mjVvyqx4ph1ZCSNR1p3AXQ1tSu0flpVZzJxMW1y+UmjsK6tJg85H3kxAF7dRnxzM95ngExQPjcTvVzzHxPMx1oRuuWOlJ6es7eZrM+3iG3KftHbD2/dsqOkwJUaadxRV/xrw+6Iv2FB7gCsKe+MnhPUTv50q/ijvJ2H3FekD+c8tshVz5ZwpuzhCwUjUMBv1jyoKu2T5VJXG5viO21N3iAdTQyZZciNYTh1y64S2pZjsB/foPOr/D+znFPuLa+rT+QqNy9xUYe+rkwIIbTYHTUVqnCeZ7DxJiTEyCvqX6fSl7LtrYPEOtbMMrzM+X2T4w7G0f9R/tUfE+zXGWoa5b8HUqc+3kNq3XB3FbS2UfuQZUfPc/KpaEHzHfv6dhRBkjrBbsHmfMnFuE3LbklTlJkNBiD57VFVa+nruHR0CsoIPhiBv2+YoC5k9m2HaWRfdseqaD5rtXZ2jmW3ZMxy4ulMVf8f5VvYaSfGn8Szp/UOlD1WDA9JMVXoNIBpQFWnR66fh/pH60qw0A/6T9/96ncM4Wtxh71xbRVEkmCTJ8K9zGtX2B4Zh7guALmVFDfhoymCZJdjm1HhG/ehswXrLqhY4EDcV8betNTVpxLALlN23OQMAZIJEjQnr9utVZFWBzKYxxLDgCziLf9VN465OIc97jf/Y1I5ZX/APateRmoN0/iE/zE/wDkaF/yn2H5mMH/AAD/ANH8hEtufWuAr1hqfWvVFFgJ0V6Fpdu3UhcG3QGoMkSOBXop79lPl9RTtnBSdx8gTUSwj3DTAuf0EfUinsInhb5frUnAcJOUxmOYQPCd5ExO9WFjgGU5XbL11HbTYHzoJBJMYBGBE4BYowwGJi2vqP1oUbD5BpJ/t3ol4Dwy5iVREKr1LMYAAAHqTJrOvTHWPK4GJtPCEy2LY/lB+ZE/rWZc9cyTddVOgOX6aUeutxjms3beUIQikEeLLlUk+R8qwHj7ul65bchnRiGIMgkHWD1o9gW1FReg/SAoOxmc9T+sYxmKLN6mpiKHb3aAQNW6QP1oZu4knuI+1TeDZ0uK+oVjBOv3ooTYpxIZ9zjMpmt+F8o00mOkGk3HlR/SPtNO8OuhbqxsTBHcHSiQ4a2rFSFygaCBtTTWbTgxNaSwyIK4fCPcdURWZm0CqCST5AamiJ+QuIIEe5g7xWdsskgdGVZZfmBUrhGIuYNb2IwykMUCC5AY2VZoJBIOUt8INWXJ3FcarXfc32RbinPcfxanZhmnxak6a71wff0lSm3r1gFessHKwQ0xB3BnYg9aveG8uXVg5yvkv69Kmcy4y1cZBb8eJR295fExiPEClwhoIfcGekVeWuIqNWKk9QNT5wdp9aDbbhZZK2J7sscNcvN7zKlpPeR8ClCmX/8AmQfDPXvV6P2uxhTf95KhspUw5Exrr0JNJw727aWXd0VbwzL4gYA0gx1nerjjHGrP/wCOXKwILDNEmIYTNINt6g49jiN1hzwwzz4jMHr/ADheso5uIjKdSfEpEdYFRH9pdu4AT7v+YZ/iHTpofOo/EeLLiVuW8ModoILMcqidN+/lVDhvZyFFsXroBIlsonXoAx0mi78DlyP57Si17jyg/H94/wAZ52stbcSpLKwAGY7ggbiPnWZgVqGI9m2GywHv5jpJy+Fj1KxBWgHjPA7mGvG0/wDpYbOp2K0xpmTkK2TBX1suMrgStIqZwyzL+lR3tkCp2CvBInrv5dqci0s8TeVUKsAZ2YbgiNNdgdJ9KJOF8IU2Srsy+8iVVumsBgCC0TQw962VA0BBBXz1Ej51onDsfaa3DKodRAYx/grN1ljLwPOa2irDcnygbzHwRcPYcW27Zh/EA2hjuO9BdabzjxG2mGdBGZ4WZneD+lZ1bAVxlh420MH5GjaNmZMt5wGuVVsAXylhyqk4hT2B/Ko9jhVy4xyrOup7dde1XPDeKhrom0qMo8WWQGjuo2qNZxZtXi9nwliTlAzLuTlYNRR/lb2H6wZA7BPdv0ntrldjbN12ypBYwJIA0rzA4bB/9S64/wDjP6VaNxcvaSzbgZkK3M0ZQxYyR2G0VTY/gb2MucrDdRMVbtB06QfZHBYciEnCeGYK64RLjZidAQylj2oxt+z21kBNsx0JOX6zvWa8BxDWLouoVzLqNjB2mD1ANaDxf2i+/wAItm6o0E5upOwnt3qpsIPScEEcxHK+FsEe/NizO2dpY+ijp51e4PlzDNbLYf3TEiA4AcBh3rNHtpifxcQ5LsIBJAGVRAH2qFZxLYd3Nm4yplmFcgMZ208qE1zk7QcH2/hhxQoG4jP2/wAEIuP8VtreAAZ8phlD6B5gqG2iRuOlN4fEM5zZFEjKAczkT2J0n1qhGMNy0rogPuzqSAu42EfFG+tSP+KD4RbRVMQc2gGkAgg69TrVWLeEsAJb/stwI4txcbKdCpOkySI0nSKl8i4pwlxiTEhFnpGrR9qq05oFlMqOHbq2U6n57xtJq/4GD7q1OhaXI/rMj7RQiu5TuEIr4PEN8HxEqjOxgIpYnyUE/pWIY3iaMzOSCzEk77kk1qPM2I93w674gpuxbzHoG1b/AMQfrWL23BuDOGKntoYq2mrABIgr7CTJn7fblZGhYZoUEhepWdC0bTpV/wACNm7f8d5VtIS2ViAcu4B/iMaQKocHwkG7owdZ8MTqfOe1HXEeH2rGFVStv31394qpYKPigkadqnUWhe4Opk0VE9+Ctvk51xvurckhpCmM2Uay3RfnVrxkizcCuE7zCuR5eEka1bcu8027V2/evLee7dYhSqDRZ0gkaGIqWePWUZnt8MvMxIlnUkk92JUmTSrWWbhkdBLjAGBxmC+Lx6RltWvwjvmlWMmYMHRc2oFEPIVm9acv+z5rUgn3pyrIkQGI137dKqOP38RicQpGHNksIRGVkBI7NoDUzhPL+K8SXL95U2NvMzC4OuVtQANpq3asqdQPxnYBOcSk52xM4ly1tbIJaIAgnrlPlVXb4ioUBe0R+tXHtEDLatgljlMeI+Mb/FHrGutA1vFakxHpoPSmqh2tYMobOzsl9iuI6JbBJUHMoPQn4vqaJL3NlyzhGw6FDbu6MAJMEzGuo1rPxjjpPTatGwaW0RLa2rFyLavca4CSzOA0IBoABGtdYgVeZeqzex2y49nQC4dswGV3Jzb+LQQR+7AGlW19GRgCgbNmhYGUbHMTuP8AeqLhdvIhewmW0ZN20ASxP8pJmO1X3BuY7V05AGBjL4hqo+Z06VmXhtxYciN1kAYMXetKEYbzqAdxAn50H864dDhrXvNHQ5gYiQdwAdQOsUafsUGRObpmEAL2PUz8ulDHNouC4jOVIBgAKQqz6k/Wh6c7XEO9faDHnA3C2gql3A/EHhkD4esyND6VUEIvwgGDudfTSifiduWIZiSwIAnT4TlIHTWhFa26WJGZk6pERgqzxxrI0jX51fcN44BGbT8vkenpRtyf7G/fWlu4x7lvNqLShQwH7rMxmO+WPWjLhnsnwNq09trZus4INxz4xO2SNEI01AoV1lZGGg6mes5WYfzBxg4i5scq6eI5iT1M1X4TBhnAXQkj5ayTRhzVyEMFihbDs1t1zIWWCejCRoSPLuKYwWEW2DlA236/WpFyIgCwgqe5t7RJwygqyJlAJBYjVj3g9NKrMe9wZSSIYk6DL1+9X+XMIYabz+oqu4xgsloGZynt0NLqe9mPOqlNv2yNwkoVIZZ8UkGQSfhHqB286IGClVVt1OixMzpMmh3hWHa48arpKNIGpPSfi17VK4vjRblLWafhLMRmzD44gkDp9atcjOwEHRalanMveV+Q7mNxLszZLC6u4G+sZE6ZtNe1dzHxfC2Zw+EsIQhIa/cVblx9YOSRCgdDHSiXm3EXOGcFw+HQ5blzwuwO2YF3g9zMfOsrw2IzRMAjrEz5HtU17mGT0ipYFifOSXtErrIHTt30qPawhGsggiY/iHUDz6xUm3xAnRoI7biKssDwkORlgeW/2NQ9hTrG66hZ0lbbQ+6/DaF3gab6GfPpUIcJcjMGSB/Nv9aODyK4Ga0RPVG2PX5VQYnDZXAZMjoxJB0+U/Kh16gNnaZd9Pg4YRjhy+6ZFuWw2dgFBggkkda0TDIPeGBoNAOgA0AFDeF4iLtxFCgC1Lk92jKPuaKuDWTI86JuJTJEWKBHwDHOdsQgwLWDPvGQXEA6kOFiT5ZqxtlKypTK5MgkGQOuXWI3rTedcWHxJEiLahB8hJ+5NZlxrEE32ImVgAjpUaWxi5QdIO1RgEwo5XwoUm7c0RBOvYb1Tce5nOIvm5qFHhQfwr0+fWq7EcauNbyMxjr0n171Wlz0piujvF36ytl/ACdJ9Q4ew/jLOAzHwwJVB0gdT1NeYq0wR815wCoAKjxA9SvdjWXv7UMRfIt4WyS53IloP8o/U0Yct8MvKPe4u4z3m6FvDbH8KgaT3NYb0sgy/Hp4xtO+eJcYfA+/KtdRclv4AwDPmH77HYelDfOnL5uP+HduSY8PvCttAOuVRLE9pq24lxYIDBg+Rif71Awj3LgGhLHZf1Pn61Cv/wBBzHF0w6t0gfxPhy27fu4zqUKNIiZ1n1zQZOtZYwgwdxofUaVqHM+GxIvlHLSFzZANI6AECD8qy5zqZ3nr+tbWiDYO7rM7X7e7tHnOmjvlTHnFILKge/trAnTPbXYg/wAQ2PlFAttJIA3JA+ZMVunLvAbOBRIAzRDvGpM+Ik9B5UxqCu3BimnLK24T3BcMe1ZPvmCjrqNB/MdhTWDYMA6FWjQkEHr0Imar+feZQbTWkI8QIjuCRr6QD9aHOW+Yltqlo+CNAw2IJ2YdD51ltp2Kll85rJqRvAf+ek0HC4q7cLAEaDrqZ6a0M8w5mtmWLHp0luw/zpV1Z4nlIIgAbbwe5kCs+5g5rupdcWyFBLaQrDK241FBoqZ37sbvtWqskyFb4qFxKtdBMaaGIbQT6UTezHgFq/j3Nwz7gh0WRDHMYLdwNPnFAYtvdIHX6E9Tr3/tWm+yvg7ftj38wVEt5SNZYuPyAWdfKte3uVGYmO1O/HiJs6Glm4KhftyATmEDqSAPmag3uYrf7hzx20X6nf6VhtZCCpmOAI5x/gVnFhReU+A5lIYqwOxgjoRuKyfimERMTes2mDLbIgkz5wSNJG1F3MPHL7qcre7HZdDr/Nv9KzZMRcW46W1Yk7ALMtMfPWaNTlweYxtNGN3jLW1YkGRBU/5r8+/WkXky6H/PLzqWhkNvmB7dcg0joCQ1R3QXQwJygDMQPiIn9yevWrAmOFRIicNs5WuXXhUylUk5SuoZQNDuQdNqr+HcLN3H2LdqBLqULAsIzZhnEa6CDpU2xw9ZHvFd4cG2sAgiBAJ3k/ekc13DaxcqSkIhGUwR1EdqaSzcdvpM++sqpPQZhj7e8VC4a0Opdz2gBVH5msmwzkCflR5zNzjh+IXF97bye6QQGJJNxgCwleg039fKgbFLB8p0PlRaT3dhEUKYAbMdwNyXHU1pHLmDCQT13P6CgjgnB9BccwDt6UZ8O4rYUQ1yD2mktYd3CzZ0K7Vy3EOcNfU6CKzz2qWvd3bZX/qISfVTGvyI+lXeB5rw/vMocH7GaFfafxu1e9ybTZmysp8hM/OltHU3a4IkaoqilgeIjlKz+EWmWdtfIKNB960HgyhfG3woCx9FEn7CgTllRbs28xjw5jPdjm/WiUcYW9Zu2LU5riFC8aKGEEgAydK07T90zlBPTrANOOe/LuW8TMzQd4Ylh+dCmMxBZ2bvT/F8EcNee3mVmttGZTIPXQ/pUIan/N6ZqpVGLDxitlhYbT4TwNrSjTbb12emMQE+juX+WrWFUlQDcfV3gansOwqbi7oA01PYV1skmEPqTt/7rj+HJHzJ1JryTEucsZ6RRgykHA2a57y9oo1C7k+vQVMxPE1sqcpgmvMdxfwT8qB+McZXPlmTudftREBJ4huvLQjwvGUe4zvlUoujGdZ3A+mwrIudb1h8SWw4gES4giHkzodqLcTxkAQI8zMAR5/2rPuL4n3l52EEE7gQPlWpoqzvLekz/iLAVhR5xi20Qexn6VsXNvNy2baojA3XAkb5VYTLdj2FY2pqdh7pdizST3J6+daboDgmY6sRwJYXrpYySSaZalTSGqstJuD5hvW1KK8p2MGPSdqqb7F3zOSxO5P+1OxFNmuVVByBJZ2ICk8RDGDVxyzx+9avhbTsueAw6RvqPLWqS61WPANcTbIXMTp/v8q513KeMzq7CGAzxnmHouXWvfi3XudVU6KBuYUaD5VdWsZezAKiqDuTm0HzEE+VVq2Ga2BK+9tsz5s+pUwpUL5AKfrTg45sHnN1OmsfpWDeh3YIm9SwxgSwuYQm4WutnCDRQIA89+veqHgnEkJLmCPeN4ZylgGOXUbCdfOlcw8YgSCS7DKNQCSRtA6Deq88nE3wEf8AAgHrmmBm1231+ddWoC5c48vsku3ewBnz+2XV9VS09wmPEETWBI8TEntvrQ9iOOhSp+FRl93cZWy3FQQ4UHceL7CijE8NVx7kQWZGVF/dQQJY9zt/hoV534cLOJs2rWrLZERr4pYGJ8p0omn2scGDuZh9MtOE4g3DmW3msvIkGWtkA9RBUzsD5VWc74V1W07nPK5M/wC8SpJBYRvH5VW8HfEKwuIXDTLsSYM6+PuCIoy5kwRxOHJBGZSCZ2XodvU60UjsrVOeII7rqyCDn8/aAPB75F0Bz4bnhJIzbfCSN9DG3Siw8pLMkyF20Oo+f9qThOXUN63ktwFAYtEZjl1+8keUUW3regPcfcVXUX97uzqdOyja4gzZAAyXB4dp7edMXOAFCbiXMydBvr89qn8TUKCTQ3e4sSrDNA7dN9qqhY8rGjtxhpdcC5ZW+1xndi7AmRsJIBHrBI8qGsZgFuX7jF29wrFLfdkUwMs7L59avn481m2pVlJu2zIUABQdBqDudfoaoGultT/6o9PackwF4qJG37v3k17rMQFBgaAdT0FTsXy5i8oXDkZmX8TK8FZPwSNJjfttUbhWLyuPWirmrGPhsJcvWnCHRQTuxYwco7xJ17VLWNvCgQRVVQzIMTbZWKsCGUkMDuGBgg+c0mydaRcuEkkkkkySdSSdyaSrxWtMYx4CTFNusUkORtXFq6RPqhlAEDaqnHYuAQdqsMRegSaz3m3mXKSqb7aakk6AD515FEaxsCenTCjLSLzTxplGW38R0Hl8u9Ncrezy7dPvcYSls6hZi45Pf+EfejHkfk021XEYoTeOqqdfdz3/AJo+lXXH1GQmYgU52oqG1fvgc9s/MD+Lcv4VLbolpAGGs6t8nOo+VY1ew0GNoMakemlHvNnMxRMin8Rhp5DvQEUB7/X61paMPtLNEdcUyFHUTy6gAga+dPYTQU0+g9fypdk0/wCEzvGTFevSajtXW3JFUxJzFOe1N5taWaj3WgVInGcWmR8q0bl7A2sNYD+8TNrmgjMSukCdtZEDpWYq8GasbGOYGZ1mfPvRBwJNbANzNV4LbS4ruiBI7GZGhYBTv0mNar3xKYi94mtp7vqFylwOjd2G3Q1Q4bmBmtqLiXGA1nwzm3lfI616mIW4xXRmaApZMvWQWM777UhanaE5mkHwMiWnEsRbOVgq5kg+ff6GrzhuJBsq8aMJ+R2oY5jzYi0uIAtobbCywBCkjfMR1Gte2fe4e0Htv72zsVMyvffakzpN6d08+R/KHTU88iPLzMqY2WnIilMwEjMxBM+QAFROdnF3ErdVg1v3QXMp/eMsJI8yB9qg8Iyk3FiczE5TMkHYiN4+uvWr7gfJ37TfFoM9tCM10dk/lJ6nQD59qZ7GurvnjAi5tZxz5xXs84ZdxK3VHcSSCF1EECBE6bVpnBOT7dlAHPvGAHxDw6beGr7hvD7di2tu0oVFEAD/ADU+dTMs1h3XGxiV4BhDq7OzFeeBAVeF+7YqRr37z1qJjlGQr2o6x/DBcUiYbo3b+4oK4xw90kPqR1GlDQk9esapuFg9YGcStu2kb6bj+9NcC5E/aAblxgEBI8BBYkHUHoKc4lcOdYmBUzD8Q/ZcNeKmPeK0HtcOUA+sFvoK0O+q4TqZVjuMEeKrbF+4LM+7DELJmY0nbbTSmBbpm0NZqww+HLVofSMQCjPMYGhG5I6CnOc+KG5hsMrHVWeV+SwSPqJpXG7N3DWldrZAf4ZiI7mNQD07waD715nMsZP+bUSqvcQ/lF9RaApSImurq8p6Zs9ryurq6RPpDj2IK22I3iqzkfkoi5+14oAv/wBJD+4P42/mPTtRQMODuJqb77SvI12FAQPGejtO5QonYvEQKz3nbmHIh1MDp38qKOO8RCWyZrC+ZuMm9cImVU/U0fS0m5/QSjuKK8+PhKXG4hncuxkn/IHlTRbSnXFMbV6UDAwJgkknJimOg6jpS7LU0xrrTVMiS329K60dNK5TIpGGGnzqstHs1MXlqRNNXVmoE4yM1rSrBMECoedx06af+qhu2lWPCb5Nq4naGHmPhP51JbAzJQZOI7h7mo1AYd+3kD671It3SWZl+FdQYjXSQD0mqYtLAA6f59amYO40lRrM6T4fU+VCZMciN12Z4Mt24krJGWBGn9U7kdetWmAxRFlVTUaSAcwI6GN9pGkUMWMKxuhD+8QN9IOpj1q+dFtXUKAiSQRIHwgdvMGD1kUNFCDA95YsScn2j2AwuXEs1sB03C7anRdTrEzoO1Gfs1xme/iSY8JVVicsS05Z13oOSyBetgnKHbLn1OUGQOvnRzyPw02L+Kt6AZlKCTosGD84NZ+o1CspXxI/Iw3ZFeZoVt6fW5UK21PA1jGVZZKmRVPxyxmXzG39qsUaouOEg0GxiOZNPdcGZ9ieHK5Kka9D6UPc1YYrYCLqc2YyY0Gn50eY3C6lhv8An6VnnMGKz3QJ0Gm0zWhpLC5BHhNHUMu31lHg8KdmEH/NqJ+BcMUS7lQoMyxgCNTNecPwKEANtEkefUg96treEX3ZAiJnXpG1M2ageMXXGMQX5o42uIvtEFEHuwAQVZRMkEaEEkmgriWA92fDqh2PbyPnVvzDw82bhdR4GOvZW6j0O9VyY8HRtjv1FaVB43L0MXvCsNjcEeMqCa6roW7J/cX7j9ar8Uiq0ACNxrTi2BjiIWUMgzkSLXUvMNdBr9vSuzDsKJAT6mzxTVy4QJNKAqHxK/CmvFz0oHMDOduIfh3DMZVP12FZAWo55/4j4Mv8bfYa0BMK9F8Pr21585l698uF8hFlqQ1eA15NaMzokmvAa415UyJNtHSvLRgkfOm8O1OOIINVlo9NJavTSSarJkdjrUjhLxeXz0PzFRmqVwh8t9D2M/Y11n0H2Mmv6x7iIxlqGPrTuCvhTM9CD/tT+Mw+s1DNjXSqK4ZcGGZSrZEtrV/xQuwGgAkiDPxRJO2tFHA2bE3MzkGIB8G4Hme5NCvBuH3jc/DGp7kaT1o/4Fw04e1k0Lk5mYbeQB7D9azdfqFrrKqeT/DHdOjO2SOJH5mwcnwwNB/3SSDRhy/xPPZt3TuVysezKf7z9aoeMWA1ot1G/p/kU3yxj1YXLcAQQTJ0JYa7+lYBJNIYf6mP8EkHxmnYTEZhqKlqwqj4TiPCB2q3VqIeeYkRHveDtTNxx8q4tVVxjGhBm08Ovr5UNlyJKJzKrmp2VPw9yfTSsox1xy/iGx6Daj7mLi0rmXt9uhoSNgYhGdTDp8a9x/EK0NEvZpkidad3EXgXzCMx/KnMXxoPFtdp3/vSOH2rarMyexPemeJcQsqoCqMwPTp6UUqC3ScGkniape0I8LKAfUbn7A1nfEsKbV10/hMeo3H2ouTHGCQrR12/WqnjuE96DdAIYDxDuB1Hn/anNITW2D0/WU1K70GByPyg8LleM00k11a+Jk5M9rpryurp0+pL9+BpFCXG8eddatuI4sgGhHieI76V5Cpcmem6QC5vxea8F/hH3OtUE1I4jic9127sfpUeJr1VSbEAnnrn3uWnkRXV4a4GiwM414RXpryunRVpoNTGSRUCanW3kVBlhOQ9+lc1IcwfWvSaiTGrgqXwaxnvovefrlJH5VFuCrHlW3mxdryafkAZodxxWx9DLVDNgHqJOxNmUkbiqpRrp9Kv7loqG/lJB+Rg1UYm0JkUlS/hH7l5zL7lh/xVmj/3eYT+73rKuH40oQR0oywHHLl4DM2g2A/WsnX6di24dI3p7BtxL7i6RhzG53+9DfLQBN2QDqvbsdaucddm0cx3Jn0AJqn5b+Anux+1K1DFLe8J/sJoXL+tsRpB0PQ0QYS7IjqDQzwDEgplGkHb56miJFhsw66H06H1oe7HECw5MfvXIFA3NeO6EwOvnRji30rLuccZ+IR5D86YpTe4EgttUmQbmOzGG22Hl2pq/bayy3F0P2I6g9xUXB3wYmnuMcUXLkn0rVKENgD3i4fIlbxZwWz29AdwOh8vKoGDxpF2DrI37Uz+0lW/OmlMOGE/Q6im1r7uD5QW/kEecLcKMygn6z0+VQOO2vwmgkEA9TqOo9CKds40EaaEdP8APKofGcVFsnSCCCPMiBFI1owsHvNSx1NZ9oI11dXtb087Or1VryKcUV06bvxLEECgLmjiDC056nT611dXm9KoLCegvJCEjygCTSlrq6vRzz0cIplxBrq6oEmJrya9rqmRFKs0qxdiurq6THruorxWrq6qyTLTlvBrdxKK2oHiIiQY1g1cYLCLavNlG6XGHcRmEeYrq6ktSeGHpGqByPeT79se+cd4b/ugkfehbHrkuMo2murqT0n1Y9BHdV9P2xhWg1d8DunONetdXUzqB3DA0fVCfi1yLR/mB+w/3qLy1c/CE9zXV1YoH9g+8dB/uQw5cGx7t9hRcjV1dSdvBlD1MicSunKay/mxvGD8vtXtdT2j+oQNn0mB93EFTpUd7xY611dXoQB1iEj4t9aRa4gw0Brq6iqARKFiDxJ1jFF9ToY184p7iEG0xjfzrq6lmGHGPOOqSUOfKD9e15XU9M6KFOCurq6cJ//Z" style="height: 181px; margin-left: 0px; margin-top: 0px; width: 272px;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Setelah payung kebesaran diserahkan, satu demi satu
perlengkapan upacara dikeluarkan dari Keputren dan Bangsal Pringgadani
untuk disemayamkan sejenak di Bangsal Prabayaksa sebelum dibawa dalam
sebuah prosesi menuju Langgar Agung.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Di Keraton Kasepuhan, prosesi
Panjang Jimat terdiri atas sembilan kelompok, yang masing-masing
memiliki makna tersendiri berkaitan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kelompok pertama terdiri atas para punggawa dan pengawal keraton yang membawa obor serta payung.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kelompok
pertama ini menggambarkan kesiapan Abdul Mutholib, kakek Nabi Muhammad
SAW, yang siap siaga menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW. Obor
melambangkan kelahiran Nabi Muhammad SAW pada malam hari.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kelompok
kedua adalah kelompok perangkat upacara yang membawa manggaran, nagan,
dan jantungan (semacam hiasan upacara terbuat dari logam berwarna
keemasan, berbentuk seperti manggar atau tangkai bunga kelapa, ular
naga, dan jantung pisang).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Perangkat upacara tersebut menggambarkan
kebesaran dan keagungan bayi yang hendak lahir. Dalam kelompok kedua
juga terdapat pembawa air mawar dan pasatan (sedekah) yang melambangkan
kelahiran seorang bayi selalu didahului pecahnya air ketuban dan
disyukuri dengan memberikan sedekah kepada mereka yang membutuhkan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kelompok
ketiga terdiri atas Putra Mahkota yang mewakili sultan dengan dinaungi
Payung Agung Keraton dan diiringi para sesepuh keraton.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kelompok ini menyimbolkan bayi yang baru lahir dan kelak akan menjadi seorang pemimpin besar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Selanjutnya
disusul kelompok keempat yang dipimpin oleh Kyai Penghulu dan rombongan
pembawa kembang goyang yang melambangkan keluarnya ari-ari sebagai
pengiring kelahiran dan boreh atau sejenis jamu yang diberikan kepada
ibu yang baru melahirkan guna menjaga kesehatannya. Kelompok ini juga
diiringi tujuh pembawa nasi rasul panjang jimat, yaitu nasi yang
diwadahi dalam bakul-bakul dan ditutupi menggunakan kain mori putih.
Bilangan tujuh melambangkan jumlah hari dalam seminggu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kelompok
keempat disusul kelompok kelima yang membawa sepasang guci yang berisi
minuman serbat. Minuman tersebut melambangkan darah sebagai tanda bahwa
kelahiran telah usai.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Di belakangnya menyusul kelompok keenam yang membawa empat baki berisi botol-botol minuman serbat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Angka empat melambangkan bahwa manusia terdiri atas empat unsur, yaitu tanah, air, api, dan angin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kelompok
ketujuh terdiri atas pembawa enam wadah masing-masing berisi nasi uduk
(nasi berasa gurih), tumpeng jeneng, dan nasi putih.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Rombongan ini
melambangkan bahwa bayi yang baru lahir perlu diberi nama (jeneng) yang
baik dengan harapan kelak akan menjadi orang yang berguna.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kelompok
kedelapan terdiri atas empat buah meron (semacam baki besar yang
dipikul) berisi bermacam-macam makanan hidangan untuk peserta Asrakalan
di Langgar Agung, disusul empat dongdang (pikulan besar berbentuk rumah-
rumahan) yang juga berisi berbagai macam lauk-pauk dan makanan kecil
untuk hidangan peserta Asrakalan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kelompok terakhir atau kesembilan
adalah rombongan para sentana wargi (kerabat keraton), nayaka (tetua
atau sesepuh), dan para undangan yang ingin mengikuti langsung upacara
Asrakalan di Langgar Agung.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Upacara Asrakalan adalah rangkaian
terakhir dari upacara Panjang Jimat. Asrakalan dilaksanakan di dalam
Langgar Agung dan berisi pembacaan Kitab Barzanzi dan membaca Shalawat
Nabi. Asrakalan dilangsungkan sampai tengah malam. Setelah usai,
rombongan kembali membawa perangkat upacara ke dalam keraton untuk
disimpan dan siap digunakan lagi tahun depan
</span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5153922188839208019.post-18037052572000211752013-04-15T01:53:00.001-07:002013-05-31T02:55:12.780-07:00Sejarah Cirebon<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<b><br /></b>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTg1KNU2hRlgJMWfN8dgpgZh-vULHLl96reMWyUDQfFwGMfWBKaj8Mj48Vriye6PCpfmH2XRgTqY2eJN8Y7iamFt1Sccg0Z3WpZb879Lh0JwEZpGVWKXXBpcdKpHDDhRP9habTrZNHb1iL/s1600-h/benderacirebon.jpg"><img alt="" border="0" height="236" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365257313835934674" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTg1KNU2hRlgJMWfN8dgpgZh-vULHLl96reMWyUDQfFwGMfWBKaj8Mj48Vriye6PCpfmH2XRgTqY2eJN8Y7iamFt1Sccg0Z3WpZb879Lh0JwEZpGVWKXXBpcdKpHDDhRP9habTrZNHb1iL/s400/benderacirebon.jpg" style="float: left; height: 118px; margin: 0px 10px 10px 0px; width: 200px;" width="400" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Kisah
asal-usul Cirebon dapat ditemukan dalam historiografi tradisional yang
ditulis dalam bentuk manuskrip (naskah) yang ditulis pada abad ke-18 dan
ke-19. Naskah-naskah tersebut dapat dijadikan pegangan sementara
sehingga sumber primer ditemukan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Diantara naskah-naskah yang
memuat sejarah awal Cirebon adalah Carita Purwaka Caruban Nagari, Babad
Cirebon, Sajarah Kasultanan Cirebon, Babad Walangsungsang, dan
lain-lain. Yang paling menarik adalah naskah Carita Purwaka Caruban
Nagari, ditulis pada tahun 1720 oleh Pangeran Aria Cirebon, Putera
Sultan Kasepuhan yang pernah diangkat sebagai perantara para Bupati
Priangan dengan VOC antara tahun 1706-1723.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Dalam naskah itu pula
disebutkan bahwa asal mula kata “Cirebon” adalah “sarumban”, lalu
mengalami perubahan pengucapan menjadi “Caruban”. Kata ini mengalami
proses perubahan lagi menjadi “Carbon”, berubah menjadi kata “Cerbon”,
dan akhirnya menjadi kata “Cirebon”. Menurut sumber ini, para wali
menyebut Carbon sebagai “Pusat Jagat”, negeri yang dianggap terletak
ditengah-tengah Pulau Jawa. Masyarakat setempat menyebutnya “Negeri
Gede”. Kata ini kemudian berubah pengucapannya menjadi “Garage” dan
berproses lagi menjadi “Grage”.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Menurut P.S. Sulendraningrat,
penanggung jawab sejarah Cirebon, munculnya istilah tersebut dikaitkan
dengan pembuatan terasi yang dilakukan oleh Pangeran Cakrabumi alias
Cakrabuana. Kata “Cirebon” berdasarkan kiratabasa dalam Bahasa Sunda
berasal dari “Ci” artinya “air” dan “rebon” yaitu “udang kecil” sebagai
bahan pembuat terasi. Perkiraan ini dihubungkan dengan kenyataan bahwa
dari dahulu hingga sekarang, Cirebon merupakan penghasil udang dan
terasi yang berkualitas baik.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></span><img height="211" id="irc_mi" src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT2dfCJ96R2Oc3GzwV4wfNm-RX3GCXpoX0m5sMf4C-RhPtDYD-s" style="margin-top: 0px;" width="320" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Berbagai sumber menyebutkan tentang
asal-usul Sunan Gunung Jati, pendiri Kesultanan Cirebon. Dalam sumber
lokal yang tergolong historiografi, disebutkan kisah tentang Ki Gedeng
Sedhang Kasih, sebagai kepala Nagari Surantaka, bawahan Kerajaan Galuh.
Ki Gedeng Sedhang Kasih, adik Raja Galuh, Prabu Anggalarang, memiliki
puteri bernama Nyai Ambet Kasih. Puterinya ini dinikahkan dengan Raden
Pamanah Rasa, Putra Prabu Anggalarang.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Karena Raden Pamanah Rasa
memenangkan sayembara lalu menikahi Puteri Ki Gedeng Tapa yang bernama
Nyai Subanglarang, dari Nagari Singapura, tetangga Nagari Surantaka.
Dari perkawinan tersebut lahirlah tiga orang anak, yaitu Raden
Walangsungsang, Nyai Lara Santang dan Raja Sangara. Setelah ibunya
meninggal, Raden Walangsungsang serta Nyai Lara Santang meninggalkan
Keraton, dan tinggal di rumah Pendeta Budha, Ki Gedeng Danuwarsih.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Puteri
Ki Gedeng Danuwarsih yang bernama Nyai Indang Geulis dinikahi Raden
Walangsungsang, serta berguru Agama Islam kepada Syekh Datuk Kahfi.
Raden Walangsungsang diberi nama baru, yaitu Ki Samadullah, dan kelak
sepulang dari tanah suci diganti nama menjadi Haji Abdullah Iman. Atas
anjuran gurunya, Raden Walangsungsang membuka daerah baru yang diberi
nama Tegal Alang-alang atau Kebon Pesisir. Daerah Tegal Alang-alang
berkembang dan banyak didatangi orang Sunda, Jawa, Arab, dan Cina,
sehingga disebutlah daerah ini “Caruban”, artinya campuran. Bukan hanya
etnis yang bercampur, tapi agama juga bercampur.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Atas saran
gurunya, Raden Walangsungsang pergi ke Tanah Suci bersama adiknya, Nyai
Lara Santang. Di Tanah Suci inilah, adiknya dinikahi Maulana Sultan
Muhammad bergelar Syarif Abdullah keturunan Bani Hasyim putera Nurul
Alim. Nyai Lara Santang berganti nama menjadi Syarifah Mudaim.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Dari
perkawinan ini, lahirlah Syarif Hidayatullah yang kelak menjadi Sunan
Gunung Jati. Dilihat dari Genealogi, Syarif Hidayatullah yang nantinya
menjadi salahseorang Wali Sanga, menduduki generasi ke-22 dari Nabi
Muhammad.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sesudah adiknya kawin, Ki Samadullah atau Abdullah Iman
pulang ke Jawa. Setibanya di tanah air, mendirikan Masjid Jalagrahan,
dan membuat rumah besar yang nantinya menjadi Keraton Pakungwati.
Setelah Ki Danusela meninggal Ki Samadullah diangkat menjadu Kuwu
Caruban dan digelari Pangeran Cakrabuana. Pakuwuan ini ditingkatkan
menjadi Nagari Caruban larang. Pangeran Cakrabuana mendapat gelar dari
ayahandanya, Prabu Siliwangi, sebagai Sri Mangana, dan dianggap sebagai
cara untuk melegitimasi kekuasaan Pangeran Cakrabuana.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Setelah
berguru di berbagai negara, kemudian berguru tiba di Jawa. Dengan
persetujuan Sunan Ampel dan para wali lainnya disarankan untuk
menyebarkan agama Islam di Tatar Sunda. Syarif Hidayatullah pergi ke
Caruban Larang dan bergabung dengan uwaknya, Pangeran Cakrabuana. Syarif
Hidayatullah tiba di pelabuhan Muara Jati kemudian terus ke Desa
Sembung-Pasambangan, dekat Amparan Jati, dan mengajar Agama Islam,
menggatikan Syekh datuk Kahfi.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Syekh Jati juga mengajar di dukuh
Babadan. Disana ia menemukan jodohnya dengan Nyai Babadan Puteri Ki
Gedeng Babadan. Karena isterinya meninggal, Syekh Jati kemudian menikah
lagi dengan Dewi Pakungwati Puteri Pangeran Cakrabuana, disamping
menikahi Nyai Lara Bagdad, Puteri Sahabat Syekh Datuk Kahfi.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Syekh
Jati kemudian pergi ke Banten untuk mengajarkan agama Islam disana.
Ternyata Bupati Kawunganten yang keturunan Pajajaran sangat tertarik,
sehingga masuk Islam dan memberikan adiknya untuk diperistri. Dari
perkawinan dengan Nyai Kawunganten, lahirlah Pangeran Saba Kingkin ,
kelak dikenal sebagai Maulana Hasanuddin pendiri Kerajaan Banten.
Sementara itu Pangeran Cakrabuana meminta Syekh Jati menggantikan
kedudukannya dan Syarif Hidayatullahpun kembali ke Caruban. Di Cirebon
ia dinobatkan sebagai kepala Nagari dan digelari Susuhunan Jati atau
Sunan Jati atau Sunan Caruban atau Cerbon. Sedjak tahun 1479 itulah,
Caruban Larang dari sebuah nagari mulai dikembangkan sebagai Pusat
Kesultanan dan namanya diganti menjadi Cerbon.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pada awal abad
ke-16 Cirebon dikenal sebagai kota perdagangan terutama untuk komoditas
beras dan hasil bumi yang diekspor ke Malaka. Seorang sejarawan
Portugis, Joao de Barros dalam tulisannya yang berjudul Da Asia
bercerita tentang hal tersebut. Sumber lainnya yang memberitakan Cirebon
periode awal, adalah Medez Pinto yang pergi ke Banten untuk mengapalkan
lada. Pada tahun 1596, rombongan pedagang Belanda dibawah pimpinan
Cornellis de Houtman mendarat di Banten. Pada tahun yang sama orang
Belanda pertama yang datang ke Cirebon melaporkan bahwa Cirebon pada
waktu itu merupakan kota dagang yang relatif kuat yang sekelilingnya
dibenteng dengan sebuah aliran sungai.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sejak awal berdirinya,
batas-batas wilayah Kesultanan Cirebon termasuk bermasalah. Hal ini
disebabkan, pelabuhan Kerajaan Sunda, yaitu Sundakalapa berhasil
ditaklukan. Ketika Banten muncul sebagai Kesultanan yang berdaulat
ditangan putra Susuhunan Jati, yaitu Maulana Hasanuddin, masalahnya
timbul, apakah Sunda Kalapa termasuk kekuasaan Cirebon atau Banten?</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Bagi
Kesultanan Banten, batas wilayah ini dibuat mudah saja, dan tidak
pernah menimbulkan konflik. Hanya saja pada tahun 1679 dan 1681, Cirebon
pernah mengklaim daerah Sumedang, Indramayu, Galuh, dan Sukapura yang
saat itu dipengaruhi Banten, sebagai wilayah pengaruhnya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pada
masa Panembahan Ratu, perhatian lebih diarahkan kepada penguatan
kehidupan keagamaan. Kedudukannya sebagai ulama, merupakan salah satu
alasan Sultan Mataram agak segan untuk memasukkan Cirebon sebagai daerah
taklukan. Wilayah Kesultanan Cirebon saat itu meliputi Indramayu,
Majalengka, Kuningan, Kabupaten dan Kotamadya Cirebon sekarang. Ketika
Panembahan ratu wafat, tahun 1649 ia digantikan oleh cucunya Panembahan
Girilaya atau Panembahan Ratu II. Dari perkawinannya dengan puteri Sunan
Tegalwangi, Panembahan Girilaya memiliki 3 anak, yaitu Pangeran
Martawijaya, Pangeran Kertawijaya, dan Pangeran Wangsakerta. Sejak tahun
1678, dibawah perlindungan Banten, Kesultanan Cirebon terbagi tiga,
yaitu pertama Kesultanan Kasepuhan, dirajai Pangeran Martawijaya, atau
dikenal dengan Sultan Sepuh I. Kedua Kesultanan Kanoman, yang dikepalai
oleh Pangeran Kertawijaya dikenal dengan Sultan Anom I dan ketiga
Panembahan yang dikepalai Pangeran Wangsakerta atau Panembahan Cirebon
I.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Kota Cirebon tumbuh perlahan-lahan. Pada tahun 1800 Residen
Waterloo mencoba membuat pipa saluran air yang mengalir dari Linggajati,
tetapi akhirnya terbengkalai. Pada tahun 1858, di Cirebon terdapat 5
buah toko eceran dua perusahaan dagang. Pada tahun 1865, tercatat ekspor
gula sejumlah 200.000 pikulan (kuintal), dan pada tahun 1868 3
perusahaan Batavia yang bergerak di bidang perdagangan gula membuka
cabangnya di Cirebon. Pada tahun 1877, disana sudah berdiri pabrik es,
dan pipa air minum yang menghubungkan sumur-sumur artesis dengan
perumahan dibangun pada tahun 1877. Pada awal abad ke-20, Cirebon
merupakan salahsatu dari lima kota pelabuhan terbesar di Hindia Belanda,
dengan jumlah penduduk 23.500 orang. Produk utamanya adalah beras,
ikan, tembakau dan gula.
</span></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5153922188839208019.post-3162322710690171752013-04-15T01:52:00.001-07:002013-05-31T02:57:25.626-07:00Nama-nama tempat & Jalan Di Cirebon<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: justify;">
<br />
</h3>
<div class="post-header" style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Nama-nama tempat dan jalan di cirebon menyesuaikan tempat kegiatan atau
kejadian di daerah waktu itu. Kemungkinan dulu orang sangat susah untuk
menentukan atau menyebutkan alamat seseorang. Hingga saat ini pun
nama-nama tersebut tetap abadi hanya beberapa tempat sudah berubah nama
daerah dan jalannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<img height="375" id="irc_mi" src="http://mw2.google.com/mw-panoramio/photos/medium/62812510.jpg" style="margin-top: 222px;" width="500" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasuketan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dahulu daerah ini tempat Andong/Delman ngetem sehingga banyak sekali rumput di tumpuk/dikumpulkan di daerah ini</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pejlagrahan </div>
<div style="text-align: justify;">
Ini
lah nama tempat pertama Pangeran Walangsungsang membangun pedukuhan di
Cirebon dan disini pula terdapat masjid tertua di Cirebon dengan nama
Masjid Pejlagrahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pegajahan </div>
<div style="text-align: justify;">
Belum jelas kenapa di sebut pegajahan. Mungkin dahulu tempat kandang gajah kraton</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pulasaren</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pagongan</div>
<div style="text-align: justify;">
Tempat pembuat dan pengrajin gong</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prujakan</div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak orang yang jualan rujak disini</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karanggetas</div>
<div style="text-align: justify;">
Dahulu
pada saat syeh magelung datang ke tanah cirebon beliau mencari orang
yang sakti untuk memotong rambutnya. Karna saking panjangnya rambutnya
di gelung/diiket oleh karena itu beliau di sebut Syeh Magelung. Saat itu
juga bertemu dengan Sunan Gunung Djati. Dengan menggunakan tangannya
Sunan dapat memotong rambut. Dan kejadian itu konon di jalan Karang
getas sekarang ini</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Panjunan</div>
<div style="text-align: justify;">
Tempat rumah dan Masjid Pangeran Panjunan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pandesan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kepatihan</div>
<div style="text-align: justify;">
Tempat tinggal Pangeran Patih</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pekawatan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cangkol</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebumen</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kacirebonan</div>
<div style="text-align: justify;">
Kraton
sebagai tempat tinggal Sultan Kacirebonan beserta keturunan nya.
Keraton Kacirebonan ini merupakan pecahan dari Kasultanan kanoman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kaprabonan</div>
<div style="text-align: justify;">
Kraton
sebagai tempat tinggal Sultan Kaprabonan beserta keturunan nya. Keraton
Kaprabonan juga merupakan pecahan dari Kasultanan kanoman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kanoman </div>
<div style="text-align: justify;">
Kraton sebagai tempat tinggal para Raja-raja Kanoman dan keturunan nya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalijaga</div>
<div style="text-align: justify;">
Konon
dulu Sunan Kalijaga pernah bersemadi di daerah ini pada saat
mempersiapkan pembangunan Masjid Agung Sang Ciptarasa sehingga tempat
ini dikenal dengan nama Kalijaga</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesambi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesunean</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pegambiran</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesenden</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kegiren
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5153922188839208019.post-28728795512814732962013-04-15T01:51:00.001-07:002013-05-31T03:21:31.518-07:00Berwisata ke Cirebon Kota Udang <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Bagi yang sedang bingung ingin kemana. hmm.... Kota Cirebon yang
terletak di jalur utara pulau jawa bisa kok jadi pilihan yang menarik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Ketika
memasuki kota udang ini sudah dapat ditemui sebuah sungai dengan nama
yang cukup menarik yaitu sungai sukalila. sungai ini memiliki arti
sukarela yang konon ada orang Arab (Syeh Magelung Sakti*) yang rambutnya
tak bisa dipotong dan dateng ke jawa untuk mencari orang sakti yang
dapat memotong rambutnya. Nah pada saat itu Kanjeng Sunan Gunung Jati
yang sedang menyamar menjadi rakyat biasa memberikan bantuan secara
sukarela dan dengan kesaktiannya dia bisa memotong rambutnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYavtp9PYgvmMuhY31rIyVsJ8cj5A7dBD1nYOaP-o-6yoBy08f5ky8bpuidEwPZQacyZT7wM-YjLUrE6JSPUneGIDa2kUx0ODmzerJQbIT1-zk0tPkfX5Dzg8ZMF6fO-7bKrMHub5tmAFY/s1600-h/gambar2.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5368754385787165186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYavtp9PYgvmMuhY31rIyVsJ8cj5A7dBD1nYOaP-o-6yoBy08f5ky8bpuidEwPZQacyZT7wM-YjLUrE6JSPUneGIDa2kUx0ODmzerJQbIT1-zk0tPkfX5Dzg8ZMF6fO-7bKrMHub5tmAFY/s320/gambar2.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 320px; margin: 0 10px 10px 0; width: 240px;" /></a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kunjungan
pertama dalam wisata kali ini adalah Mesjid Agung Sang Cipta Rasa.
Mesjid ini dibangun oleh walisongo pada tahun 1498 atas prakasa Kanjeng
Ssunan Gunung Jati. Nama mesjid ini diberikan karena merupakan
pengewantahan dari rasa dan kepercayaan. Masuk dalam mesjid ini ternyata
ada beberapa hal yang unik dan perlu diketahui dari mesjid ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Satu, ada sumur yang tak pernah kering meskipun di tengah kemarau dimana
zaman dahulu ketika sungai yang lainnya kering, warga datang ke
tempat ini untuk mengambil airnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Dua, ada penanda waktu untuk melakukan azan alias menggunakan jam matahari. Ane pikir jam matahari hanya ada di eropa. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Tiga, pas adzan yang membacakan doanya 7 orang sekaligus dan masih dilakukan setiap jumatan untuk melestarikan tradisi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Konon tiap kali membacakan doa (1 orang) beberapa hari berikutnya orang tersebut meninggal jadi dilakukan bersama-sama. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Empat, anda bisa melihat beberapa ukiran-ukiran yang mana salah satunya adalah motif bendera Tjirebon.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiBFiAj_l-6qCH5jpAAL1ubD0W5JV7A67A3JG2xhZW_ExuS_4yklw_XJKfAJJilubeTsBlJjXOnTAj3fE0hHdERkYz26whP2tLqFLXBTl7WX8MaBZnjiLVHwx9We2kkiL1RPiojcUdgSIv/s1600-h/kesepuhan.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5368752769126792914" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiBFiAj_l-6qCH5jpAAL1ubD0W5JV7A67A3JG2xhZW_ExuS_4yklw_XJKfAJJilubeTsBlJjXOnTAj3fE0hHdERkYz26whP2tLqFLXBTl7WX8MaBZnjiLVHwx9We2kkiL1RPiojcUdgSIv/s320/kesepuhan.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 120px; margin: 0 10px 10px 0; width: 200px;" /></a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Perjalanan
kemudian dilanjutkan ke Keraton Kesepuhan. Jarak keraton ini dengan
Mesjid Agung Sang Cipta rasa kira-kira 50 meter. Disini, akhirnya dapat
diketahui bahwa tata kota telah ada sejak dahulu. Ketika kita berada di
pintu masuk ke Keratonan, Kita akan melihat bahwa di sebelah kanan
terdapat pasar (untuk pemenuhan kebutuhan hidup), di tengah terdapat
alun-alun (kehidupan sosial), dan di sebelah kiri adalah mesjid
(kebutuhan rohani) dan keraton sebagai pusat pemerintahan. Keraton yang
didirikan pada tahun 1452 menyimpan pedati terbesar se-Indonesia.
Keraton ini dulunya bernama Keraton Pangkuwati. Namanya berubah sejak
didirikan keraton Kanoman. Di dalam keraton ini ada obyek pemotretan
yaitu dua ekor macan di atas batu yang merupakan simbol dari keterkaitan
Tjirebon dan Padjajaran. Masuk ke dalam keraton ini bisa ditemui bangku
dan kursi made in cirebon dengan design made prancis. Untuk yang ingin
mengetahui isi Alkitab dan males bacanya bisa dilihat di
tembok-temboknya ada gambar-gambar yang menggambarkan isi alkitab
tersebut. Akan tetapi pemasangannya tidak beraturan. Oyah tak lupa ada
juga gambar buah manggis dan buah delima. Yuk kita telusuri lagi ke
bagian dalam keraton ini ternyata banyak pendopo-pendopo. Disini ada
bagian yang mana wanita tidak diperbolehkan masuk ( hehehe berbahagialah
para pria). Konon Sunan Gunung Jati ketika udah beristri masih ada yang
melamar lohhhh.... ceweknya katanya sih dari negeri Tiongkok dan High
Qualified alias udah cantik, gadis, pinter, kaya, anak raja dan sukarela
pula. Kurang apa lagi jadi yang berminat banyak yang naksir ke kolam
pancing ajah yah ( hehehehe nda jelas). Ok sekarang kita PINTONG alias
(pindah tongkrongan)...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Tongkrongan selanjutnya adalah Keraton
Kanoman. Di sini ada kereta yaitu kereta paksi naga liman ( Kendaraan
Sultan) dan Kereta Jempana ( Untuk Permaisuri). Pada hari jadi Tjirebon
di tempat ini biasanya ada upacara pembacaan Babat Cirebon. Btw
ngomong-ngomong tentang kereta, di keraton kesepuhan juga ada kereta
singa barong. Kereta ini merupakan gabungan dari tiga hewan dan tiga
kebudayaan. Hewan-hewannya adalah naga, gajah dan garuda. Naga (budaya
Tiongkok) melambangkan kelincahan, kecerdikan dan kekreatifitas. Gajah
(budaya india dan arab) melambangkan kekuatan dan garuda (buda india dan
arab juga) melambangkan kecepatan dan kekuatan. Oyah sebelum lupa di
belalai gajahnya terdapat senjata trisula yang menyimbolkan tiga
ketajaman yaitu cipta, rasa dan karsa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Keraton KeCirebonan yang
merupakan perjalanan selanjutnya disebut juga keraton para pemberontak
dan para seniman. Jadi konon pada zamannya kompeni dateng ke cirebon si
penguasa Cirebon Sultan Sepuh 1 tidak suka sama kompeni jadi banyak
sekali pemberontakan-pemberontakan (zaman ini belon ada keraton
kecirebonan). Jadi inilah cerita dibalik berdirinya keraton kecirebonan,
Sultan Sepuh 1 punya istri tapi tak punya anak, selirnya punya anak
cowo dan ganteng pula (dipati Anom). Jadi siapa raja selanjutnya dapat
diketahui khan. Setelah sekian lama istri dengan doanya akhirnya
melahirkan anak cowo (pangeran Aria Cirebon). Ribettttt deh..... Yah sok
pokoknya pada akhirnya Aanak pangeran Aria Cirebon menagih bla2x,...
sehingga didirikannya keraton kecirebonan. Untuk tahu pastinya baca
sendiri sejarahnya yah. Ada dua hal yang perlu diketahui yaitu keraton
ini berfungsi sebagai tempat tinggal dan masih berfungsi hingga saat
ini. Kedua karena anak dari selir telah dijadikan sultan dan tidak
diperbolehkannya ada dua sultan maka nama sultan untuk anak dari
permaisuri bisa dianggap ada dan bisa dianggap tidak, makanya jadi
pangeran. Balik lagi keraton ini disebut sebagai keraton seniman karena
banyak seniman yang berguru di keraton ini dan ada sanggar gamelan dan
budaya lainnya. Dahulu kesenian Tjirebon pernah go internasional akan
tetapi saat ini tenggelam kembali dan dahulu pula ada orang bule yang
dapet gelar master musik gamelan dan belajarnya di keraton kecirebonan
ini (sebagai informasi ajah).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdJV_zaJkM5c_onTIEjjV12Q7EvE2UWIKw_qE6LMNxSl13-0epJItz-i_FSQ_5Kf-s_Tec2MryBARWN8bQEiK7rbLPKF2JrSybtpLOTGci_YSD9Yu_k4PP_7xybZ_wC7awwGmYHzX8CCiF/s1600-h/gambar8.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5368753208293453474" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdJV_zaJkM5c_onTIEjjV12Q7EvE2UWIKw_qE6LMNxSl13-0epJItz-i_FSQ_5Kf-s_Tec2MryBARWN8bQEiK7rbLPKF2JrSybtpLOTGci_YSD9Yu_k4PP_7xybZ_wC7awwGmYHzX8CCiF/s320/gambar8.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 150px; margin: 0 10px 10px 0; width: 200px;" /></a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Hari
kedua pejalanan pertama menuju ke Tamansari Gua Sunyaragi. Sunyaragi
berasal dari kata sunya yang berarti sepi dan ragi yang berarti jasmani.
Jadi gua yang didirikan pada abad 15 ini bisa diketahui fungsinya yaitu
tempat untuk istirahat dan meditasi para sultan dan pada tempat ini
pula digunakan untuk latihan perang. Tempat ini adalah tempat favorit
gue untuk foto-foto karena tempatnya bagus. Perjalanan dilanjutkan ke
Kelenteng Dewi Welas Asih Tio Kak Sie. Ternyata di Tjirebon ada klenteng
atau vihara juga. Di kelenteng ini banyak sekali yang menarik. Pertama
banyak dewa-dewanya dimulai dari dewi Quan Im, dewa laut, dewa bumi,
dewa walikota, dewa dagang dan masih banyak lagi. Kedua di
tembok-temboknya ada gambar yang menceritakan tentang tiga kerajaan kata
yang ngurus kelentengnya. Ketiga ada sebuah jangkar yang dianggap salah
satu jangkar milik Ceng Ho. Guede banget sekitar 3,5 meter tingginya.
Ini adalah akhir dari perjalanan ke tempat sejarahnya.
</span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5153922188839208019.post-11541400310418557992013-04-15T01:49:00.002-07:002013-05-31T03:20:28.739-07:00Obyek dan Daya Tarik Wisata Cirebon <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<br />
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivpUgTly8HhYF715Sij7L5Jv7_LwyRSg91q7eGkBNZpKhONCQ4onX8IJI5u3qRPLO_KbXyqpkSgshlFDJqCqrFj32TU36P-kNRYV0XeZAL2O0pGiO1WxHiRVNX0Zi8QQWQtdJafdrP8Y6q/s1600-h/Makam%2520Gunung%2520Jati1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365262994540499506" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivpUgTly8HhYF715Sij7L5Jv7_LwyRSg91q7eGkBNZpKhONCQ4onX8IJI5u3qRPLO_KbXyqpkSgshlFDJqCqrFj32TU36P-kNRYV0XeZAL2O0pGiO1WxHiRVNX0Zi8QQWQtdJafdrP8Y6q/s320/Makam%2520Gunung%2520Jati1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 206px; margin: 0px 10px 10px 0px; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Makam Sunan Gunung Jati </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Dihiasi dengan keramik buatan Cina jaman Dinasti Ming. Di komplek makam
ini di samping tempat dimakamkannya Sunan Gunung Jati juga tempat
dimakamkannya Fatahilah panglima perang pembebasan Batavia. Lokasi ini
merupakan komplek pemakaman bagi keluarga Keraton Cirebon, terletak + 6
Km ke arah Utara dari Kota Cirebon. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">T r u s m i </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Sentra batik tradisional Cirebon yang memiliki motif khas Cirebonan.
Terletak 9 Km dari Ibukota Cirebon ke arah utara (di desa Trusmi,
Kecamatan Weru). Di samping itu terdapat juga makam Ki Buyut Trusmi
yaitu salah seorang tokoh penyebar Agama Islam di Wilayah Cirebon. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Makam Nyi Mas Gandasari </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Salah seorang murid Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) dalam
penyebaran Agama Islam, terkenal dengan kemampuan ilmunya yang tiada
tanding. Terletak di desa Pangurangan Kecamatan Panguragan atau 27 Km
dari Ibukota Sumber. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Makam Syekh Magelung Sakti </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Merupakan salah satu seorang pendekar yang dapat mengalahkan Nyi Mas
Gandasari dan disegani karena disamping sebagai salah seorang pendekar
juga, beliau juga dikenal sebagai seorang yang berjasa dalam penyebaran
Agama Islam ditanah Cirebon. Makam beliau terletak di desa Karang Kendal
Kecamatan Kapetakan, 21 Km dari Ibukota Sumber. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Makam Talun </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Disini tempat dimakamkannya Mbah Kuwu Cirebon yaitu salah seorang
pimpinan tertinggi di wilayah Cirebon. Disamping sebagai tokoh
masyarakat, beliau juga sangat disegani dalam ilmu pengetahuannya.
Sehingga sampai saat ini masih banyak diziarahi oleh masyarakat Cirebon.
Terletak di desa Cirebon Girang Kecamatan Cirebon Selatan 5 Km dari
pusat Ibukota Sumber. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">B e l a w a </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Lokasi wisata ini berjarak kira-kira 25 km dari kota Sumber ke arah
timur. Obyek wisata ini memiliki daya tarik dari kura-kura yang
mempunyai ciri khusus di punggung dengan nama latin "Aquatic Tortose
Ortilia norneensis." </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Menyimpan legenda menarik tentang keberadaannya di desa belawa kecamatan
sedong,. Menurut penelitian merupakan spesies kura-kura yang langka dan
patut di lindungi keberadaannya. Obyek wisata ini di rencanakan untuk
di kembangkan menjadi kawasan yang lebih lengkap Taman kura-kura (Turtle
park) atau taman reptilia.Sektor suasta dapat bekerjasama dengan
pemerinta kabupaten untuk pengelolaan taman kura-kura tersebut. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Situ Sedong </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Terletak di desa Sedong sekitar 26 km dari arah pusat Ibukota Sumber,
dengan luas lahan 62,5 Ha. Selain mempunyai panorama yang indah,situ ini
juga di sebut pula situ pengasingan yang merupakan tempat rekreasi air
dan pemancingan. pihak pemerintah kabupaten mengundang para investor
untuk bermitra dalam pengelolaan wisata ini. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Banyu Panas Palimanan </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Obyek wisata ini terletak di desa Palimanan Barat kecamatan Palimanan
sekitar 16 km dari Cirebon ke arah Bandung. Obyek wisata ini merupakan
pemandian air panas dengan kadar belerang yang di percaya dapat
menyebuhkan penyakit kulit. Pemandian air panas ini ada di sekitar bukit
Gunung Kapur Gunung Kromong yang mempunyai keistimewaan mata air selalu
berpindah pindah. pihak investor di undang untuk mengembangkan lokasi
ini untuk di jadikan wisata spa. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">P l a n g o n </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Obyek wisata plangon berlokasi di kelurahan babakan kecamatan sumber -+
10 km dari kota cirebon.Tempat rekreasi dengan panorama alam yang indah
yang di huni oleh sekelompok kera liar. Selain selain tempat rekreasi,
terdapat juga makam </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Puncak acaranya biasa di masa ziarah Plangon tgl 2 syawal, 11 Dzulhijjah
dan 27 Rajab.Untuk pengembangan wisata ini meliputi lahan sekitar 10
Ha, dan status tanah ini milik Kesultanan. Kapasitas pengunjung
rata-rata sekitar 58.000 pengunjung/tahun. Obyek ini cukup mempunyai
prospek untuk di kembangkan , peluang terbuka untuk pengelola lokasi
wisata dan wisata dan bangunan makam. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Lapangan GOLF Ciperna </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Kawasan ini berada di tepi jalan raya Cirebon Kuningan dengan kontur
tanah berbukit berjarak 5 km ke selatan dari kota Cirebon, berada pada
ketinggian 200 m di atas permukaan laut. Daya tarik utama kawasan ini
adalah keindahan pemandangan kota Cirebon dengan latar belakang laut
lepas ke arah utara, sedangkan ke arah selatan Gunung Ciremai di suasana
yang menarik. Berdasarkan perda nomor 25 tahun 1996, kawasan wisata
Ciperna ditetapkan seluas 300 Ha yang di pertunjukan bagi 5 (lima) ruang
kawasan pengembangan antara lain: </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Kawasan wisata Agro Griya Pembangunan Agro Griya dalam bentuk rumah kebun yang dapat di sewakan dengan fasilitas Hotel Bintang. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Kawasan wisata Agro Tirta. Pembangunan Agro Tirta dalam bentuk pembuatan danau buatan yang di lengkapi rekreasi air. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Kawasan Agro Wisata I dan Kawasan Agro Wisata II. Agro wisata I dan II
di arahkan dalam bentuk pembangunan kawasan perkebunan mangga gedong
gincu, srikaya, atau tanaman jenis lainya. Di samping itu membangun
track olah raga yang dapat menyesuaikan dengan kontur tanah sekitarnya. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Situ Patok </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Luas Situ Patok 175 Ha yang terletak di desa setu patok sekita 6 km dari
kota Cirebon ke arah Tegal, obyek wisata ini selain mempunyai panorama
indah juga tersedia sarana rekreasi air dan pemancingan. Lokasi ini
berpotensi untuk di kembangkan sekitar lahan 7 Ha, dengan status tanah
negara . prasarana yang di perlukan pembuatan dermaga, pengadaan prahu
motor dan sarana pemancingan. serta pembangunan rumah makan yang
arstistik.jalan ke arah lokasi cukup baik dan lebar, jaringan aliran
listrik sudah tersedia dan saat ini minat masyarakat untuk mengunjungi
wisata ini cukup banyak </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Cikalahang </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Kawasan Cikalahang merupakan kawasan yang baru berkembang dengan daya
dukung alam. sasaran wisatawan pada awalnya adalah obyek wisata Telaga
Remis yang di kelola oleh perum perhutani KPH Kuningan dan berada di
wilayah Kuningan. Hingga saat ini kawasan Telaga Remis masih menarik
wisatawan yang dapat di andalkan dari segi income. Akan tetapi jalan
menuju obyek wisata ini adalah melalui desa Cikalahang yang berada di
wilayah Kabupaten Cirebon,sehingga keberadaan memberikan keuntungan bagi
masyarakat sekitar usaha lain sebagai daya pendukung. Di samping itu
juga kawasan Cikalahang telah berkembang menjadi suatu kawasan yang
mempunyai daya tarik sendiri yaitu dari usaha restoran/rumah makan ikan
bakar. Dengan banyaknya peminat menjadi wilayah itu berkembang pesat
menjadi daya tarik wisata makan, sehingga pada hari-hari libur penuh
dikunjungi wisatawan. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Menjual keadaan alam yang menarik dengan sumber air dari kaki Gunung
Ciremai yang tidak pernah kering, sangat memungkinkan untuk membuka
peluang usaha kolam renang yang bersifat alami dengan fasilitas modern
serta bumi perkemahan. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Kawasan wisata Cikalahang terletak sekitar 6 km dari Ibukota Kabupaten
Cirebon di Sumber dan 1 km dari jalan alternatif Cirebon Majalengka
dengan dengan lingkungan alam yang masih asri. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Wanawisata Ciwaringin </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Hutan wisata dengan menampilkan keindahan alam dan banyak ditumbuhi oleh
pohon kayu putih. Menyediakan lokasi bagi para penggemar jalan kaki dan
arena motor cross. Di lokasi ini juga terdapat danau Ciranca bagi
penggemar memancing. Berlokasi di desa Ciwaringin Kecamatan Ciwaringin,
17 Km dari Ibukota Sumber.
</span></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5153922188839208019.post-65713010443687388842013-04-15T01:40:00.003-07:002013-05-31T03:21:53.659-07:00Penganan khas Cirebon<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: justify;">
<a href="http://hendrobuwono.blogspot.com/2009/08/penganan-khas-cirebon.html"><b><br /></b></a><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Bubur Sop:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Bubur berisi irisan kol, daun bawang, kedele goreng, seledri yang
dituangi kuah sop dan ditaburi suwiran ayam serta kerupuk. Sepintas sih
makanan ini merupakan kombinasi dari bubur ayam dan Sayur Sop Cuma
warnanya bening. Disajikan panas-panas dan biasanya bubur sop ini hanya
dijual pada malam hari…</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sega Jamblang:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sega Jamblang adalah berupa nasi campur lauk pauk. Disajikan di daun
jati 2-3 lapis…enak jeh. Trus dengan lauk pauk bermacam-macam, seperti
paru, daging, tempe, tahu, cumi, dll serta sambal khas cirebon. Para
pedagangnya sangat khas sebab menggunakan meja rendah yang menggelar
berbagai macam makanan dan dikelilingi oleh bangku panjang untuk duduk
pembeli. Cara penyajiannya, si penjual menyodorkan nasi yang dibungkus
daun jati kemudian pembeli mengambil sendiri lauk pauk yang ingin
dimakannya. Bayarnya harus mengandalkan kejujuran para pembelinya karena
pembeli menyebutkan apa saja yang dimakan.... Para penjual nasi
jamblang cukup tersebar di kota Cirebon selain itu mereka buka 24 jam.
Kawasan Gunung Sari merupakan daerah yang cukup banyak populasi penjual
nasi Jamblang ini, penjual nya berderet di depan Grage Mall. Penjual
Nasi Jamblang yang terkenal di Cirebon adalah Nasi Jamblang Mang Dul
yang berlokasi di Gunung Sari (sebelah BCA)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Mie Koclok:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kenapa sih disebut mie koclok karena sebelum d sajikan, mienya di rendam
dulu di air panas pake tangkai saringan, setelah beberapa menit trus di
angkat dan di koclok-koclok supaya airnya jatuh. Aja klalen kalau sudah
sampe cerbon ....gw selalu mampir ke Lawanggada..., disana ada Kedai
namanya "Mie koclok LawangGada". Mie koclock ini terdiri dari mie kuning
yang disajikan dengan toge, kol, suwiran daging ayam, telor lalu
disiram dengan kuah santan. Disajikan pas lagi panas sebab tidak enak
kalau udah dingin. Selain di jalan Lawanggada ada juga tuh yg di
perempatan Winaon dulu nya toko buku Kainama, tapi ada sumber yg bisa
dipercaya katanya di daerah Panjunan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Nasi Lengko:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Nasi Lengko gampang aja kok bikinnya...isinya cuma terdiri dari bahan
makanan yg sederhana seperti nasi putih, tahu, tempe, mentimun, toge
(tokol base cerbone) dan daun kucai (ngerti kucai beli!). Kemudian
ditaburi bawang goreng serta disiram bumbu kacang dan kecap. Enak kalo
makannya ditemani krupuk aci putih…!Tukang jual Sega Lengko cukup
tersebar di sekeliling kota Cerbon sebab makanan ini cukup sederhana
juga terjangkau bagi masyarakat. Penjual Sega Lengko yang lumayan laris
dan ramai pembeli adanya di Jl. Pagongan. Sempet nanya yg punya namanya
pak H. Barno (kalau pak Bardi walikota). Katanya sudah 11 tahun jualan
disana.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Docang:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Isinya bongko (Lontong maksudnya) di campur daun singkong, toge, kelapa
parudan di tambah kerupuk. terus dimakan dengan kuah yg katanya terbuat
dari bumbu oncom atau dage’ untuk sebutan orang Cirebon yg udah diinepin
semalem. Makanan ini cuma beda jenis aja dengan lontong sayur tapi kuah
'dagenya yang digunakan membuat khas rasa tersendiri. Kalau mau cari
makanan ini yg enak sih gw belum tahu dimana, katanya di daerah Tengah
tani, ada yg bilang di pasar esuk.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sate Kalong:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sate Kalong ini adalah layaknya sate bakar biasa yg terbuat dari daging
kerbau. Penyajiannya daging kerbau nya sudah di olah dengan bumbu dan di
tusuk dengan sujen dan berbentuk kota panjang. Ada dua macam rasa,
yaitu manis dan asin. Penjualnya biasanya bapak2 yg sudah sepuh karena
selain semakin susah juga sudah kalah kali sama makanan fastfood yg
sekarang semakin banyak di mall2 disana. Dulu sewaktu gw kecil mereka
ini masih berkeliling di rumah2 dengan cara dipikul dan selalu membawa
genta (krincingan), Genta ini adalah jenis yg selalu di pasang di leher
kerbau..Menjualnya pun selalu malam hari hingga larut ...sehingga sate
ini di sebut sate kalong....</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Tahu Gejrot:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Tahu gejrot adalah salah satu makanan khas cirebon berupa tahu
kecil-kecil sejenis tahu sumedang tapi dalamnya kosong dan rasanya
gurih. Penyajiannya selalu di taroh di cawan yg terbuat dari tanah
liat..bumbunya campuran dari bawang merah, cabe rawit dan kecap manis
diaduk rata...selanjutnya di siramkan ke tahu nya tadi. Penjual nya dulu
selalu berkeliling ke rumah-rumah. Ada bapak2 yg selalu bawa pikulan
atau ibu2 yg selalu berkeliling dengan tampah yg selalu di taroh di atas
kepalanya dengan nenteng ketel yg berisi air minum...Sekarang penjual
yg keliling ini semakin susah di cari...yg ada penjual permanen di mall2
atau di pusat jajanan lokal...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Empal Gentong:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Empal Gentong adalah makanan khas masyarakat kota Cirebon. Makanan ini
mirip dengan gulai (gule) dan dimasak menggunakan kayu bakar (pohon
asem) yg dimasukan ke dalam anglo (kompor tanah liat) di dalam gentong
(priuk tanah liat). Daging yang digunakan adalah daging sapi, jeroan
yang terdiri dari babat, usus, paru, dan limpa yang direbus dalam kuah
santan yang berbumbu special ditaburi daun kucai dipadu dengan rasa khas
sambel bubuk dan krupuk rambak. Bisa di santap dengan lontong dan nasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Ada yg bilang kalau empal gentong ini berasal dari Desa Embat-embat
dekat plered. Empal gentong cirebon yg terkenal adalah "Mang Dharma" yg
berlokasi di jalan Slamet Riyadi krucuk.
</span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5153922188839208019.post-18797782586831213052013-04-15T01:38:00.003-07:002013-05-31T03:22:28.185-07:00PENINGGALAN MASA KEJAYAAN ISLAM DI CIREBON YANG TERLUPAKAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-style: italic;">Catatan: Nanang Saptono</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9M-7X4Zb-DMbBrXecR9cM7gJ_TOOzwcBTjvamUMLBWPmANdh0VtaEgN95CoqEbAJrgUGTRklo3pJ5qq4WxLxA1qyIozTU75Gr-plto0RY6Uph1k5LC_GyLpC1A8dV_-MQerLjsa7jo9A9/s1600/Kraton+Kasepuhan+-+gapura+bentar%252C+detail.JPG"><br /></a></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Posisi
geografis kawasan nusantara di antara dua benua dan dua samudra
menjadikan kawasan strategis untuk berinteraksi khususnya melalui
perdagangan. Perdagangan interinsuler berkembang pesat di kawasan ini.
Dampak lain dari komunikasi internasional ini adalah masuknya pengaruh
tradisi besar ke kawasan nusantara. Pada sekitar abad ke-1 – 5 M
Hindu-Buddha (India) memasuki kawasan ini yang kemudian disusul Islam
pada abad ke-7 – 13 M. Tradisi Hindu-Buddha membawa perubahan pada aspek
religi. Masyarakat yang semula merupakan pendukung tradisi megalitik
menjadi penganut agama Hindu-Buddha. Pada awal abad ke-1 H atau sekitar
abad ke-7 M, kawasan nusantara mulai mendapat sentuhan tradisi Islam
melalui saluran perdagangan.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Di Jawa, sosialisasi Islam secara
intensif baru berlangsung ketika pusat kekuatan politik Hindu-Buddha
seperti Majapahit di Jawa Timur dan Kerajaan Sunda di Jawa Barat
berakhir yang kemudian digantikan Kesultanan Demak di Jawa Tengah serta
Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon di Jawa Barat. Beberapa sumber
sejarah menyatakan bahwa antara Kesultanan Demak, Cirebon, dan Banten
terdapat keterkaitan baik secara historis maupun genealogis.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-weight: bold;">Sejarah Singkat Cirebon</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sejarah
Cirebon dimulai dari kampung Kebon Pesisir, pada tahun 1445 dipimpin
oleh Ki Danusela. Perkampungan itu mengalami perkembangan, selanjutnya
muncul perkampungan baru yaitu Caruban Larang dengan pemimpinnya bernama
H. Abdullah Iman atau Pangeran Cakrabuwana. Caruban Larang terus
berkembang dan pada tahun 1479 sudah disebut sebagai Nagari Cerbon yang
dipimpin oleh Tumenggung Syarif Hidayatullah bergelar Susuhunan Jati.
Susuhunan Jati meninggal pada tahun 1568 dan digantikan oleh Pangeran
Emas yang bergelar Panembahan Ratu. Pada tahun 1649 Pangeran Karim yang
bergelar Panembahan Girilaya, menggantikan Panembahan Ratu. Panembahan
Girilaya wafat pada tahun 1666, untuk sementara Pangeran Wangsakerta
diangkat sebagai Susuhunan Cirebon dengan gelar Panembahan Toh Pati.
Tahun 1677 Cirebon terbagi, Pangeran Martawijaya dinobatkan sebagai
Sultan Sepuh bergelar Sultan Raja Syamsuddin, Pangeran Kertawijaya
sebagai Sultan Anom bergelar Sultan Muhammad Badriddin. Sultan Sepuh
menempati Kraton Pakungwati dan Sultan Anom membangun kraton di bekas
rumah Pangeran Cakrabuwana. Sedangkan Sultan Cerbon berkedudukan sebagai
wakil Sultan Sepuh. Hingga sekarang ini di Cirebon dikenal terdapat
tiga sultan yaitu Sultan Sepuh, Sultan Anom, dan Sultan Cirebon.
Keberadaan ketiga sultan juga ditandai dengan adanya keraton yaitu
Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Keraton Kacirebonan. Di luar
ketiga kesultanan tersebut terdapat satu keraton yang terlepas dari
perhatian. Keraton tersebut adalah Keraton Gebang.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9M-7X4Zb-DMbBrXecR9cM7gJ_TOOzwcBTjvamUMLBWPmANdh0VtaEgN95CoqEbAJrgUGTRklo3pJ5qq4WxLxA1qyIozTU75Gr-plto0RY6Uph1k5LC_GyLpC1A8dV_-MQerLjsa7jo9A9/s1600/Kraton+Kasepuhan+-+gapura+bentar%252C+detail.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5576030541161723506" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9M-7X4Zb-DMbBrXecR9cM7gJ_TOOzwcBTjvamUMLBWPmANdh0VtaEgN95CoqEbAJrgUGTRklo3pJ5qq4WxLxA1qyIozTU75Gr-plto0RY6Uph1k5LC_GyLpC1A8dV_-MQerLjsa7jo9A9/s320/Kraton+Kasepuhan+-+gapura+bentar%252C+detail.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 240px;" /></a></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Gapura Keraton Kasepuhan, Cirebon</span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Menelusuri
Cirebon dan kawasan pantai utara Jawa Barat memang akan banyak
menjumpai tinggalan yang berkaitan dengan sejarah Cirebon dan islamisasi
Jawa Barat. Beberapa bangunan sudah banyak dikenal masyarakat seperti
Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan, Taman Sunyaragi, serta
kompleks makam Gunung Sembung dan Gunung Jati. Di luar peninggalan itu
masih banyak objek lain yang selama ini kurang diperhatikan masyarakat.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-weight: bold;">Keraton Gebang</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Keraton
Gebang terdapat di Dusun Krapyak, Desa Babakan Kulon, Kecamatan
Babakan. Pada tahun 1689, wilayah Gebang ditetapkan sebagai daerah
protektorat kompeni yang meliputi daerah pantai Cirebon di utara hingga
Cijulang di selatan serta sebelah barat berbatasan dengan Kesultanan
Cirebon dan sebelah timur dengan Kesultanan Mataram. Pangeran Sutajaya
diberi hak untuk memerintah wilayah-wilayah atau suku-suku di daerah
Kepangeranan Gebang.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Pangeran Sutajaya adalah putra Aria Wirasuta,
cucu Pangeran Paserean, cicit Susuhunan Gunung Jati. Keraton Gebang
didirikan oleh Pangeran Sutajaya sebagai pusat pemerintahan Gebang dan
juga difungsikan untuk gudang logistik Kesultanan Mataram dalam rangka
penyerbuan ke Batavia. Jan Pieterzoon Coen mengetahui hal ini kemudian
mengirim pasukan untuk menghancurkannya.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Setelah peristiwa ini,
Pangeran Sutajaya menikahkan putrinya yang bernama Ratu Agung dengan
Pangeran Sujatmaningrat atau Pangeran Pengantin dari Kesultanan Kanoman.
Pada tahun 1860 Pangeran Sujatmaningrat mendirikan keraton baru sebagai
pengganti keraton yang dihancurkan oleh Belanda yang hingga sekarang
masih berdiri dan disebut dengan Keraton Gebang.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kompleks Keraton
Gebang berada pada lahan di sebelah utara jalan kampung. Jalan masuk
utama berada di bagian tengah sisi selatan dilengkapi bangunan gerbang
beratap genting. Jalan masuk lainnya berada di sebelah timur jalan masuk
utama. Bagian halaman depan terbagi dua, bagian timur merupakan bagian
memanjang dari depan ke belakang. Halaman depan bagian barat terbagi
lagi dalam dua bagian yaitu depan dan belakang. Halaman depan barat
bagian depan cenderung terbuka tanpa ada bangunan. Pada pembatas halaman
barat depan dan belakang terdapat bangunan panggung yang dihias dengan
gunungan dan wadasan di kanan dan kirinya. Di depan (selatan) bangunan
panggung ini terdapat patung gajah berwarna putih. Di samping kanan dan
kiri bangunan panggung terdapat jalan memasuki halaman bagian dalam. Di
kanan dan kiri masing-masing jalan masuk terdapat taman dengan motif
wadasan.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggB4E_47J0M0pezSJmOUMwloVNbSihy7guqLbNBHxcUER7N5q2A6tU94b1MuK-s6zdV6punBPE3rp5GecgJRd1dbzINSNrvKQZFu8nzQkglyN05RklId6Isg0aNPTaFt1AEqWXX85p5S3F/s1600/Keraton+Gebang%252C+taman+-+patung+gajah.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5576030070460580658" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggB4E_47J0M0pezSJmOUMwloVNbSihy7guqLbNBHxcUER7N5q2A6tU94b1MuK-s6zdV6punBPE3rp5GecgJRd1dbzINSNrvKQZFu8nzQkglyN05RklId6Isg0aNPTaFt1AEqWXX85p5S3F/s320/Keraton+Gebang%252C+taman+-+patung+gajah.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Taman dengan hiasan motif </span><span style="font-style: italic;"><span style="font-size: 85%;">wadasan</span></span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Di
sebelah barat bagian halaman ini terdapat halaman yang merupakan bagian
dari halaman depan sisi barat. Pada bagian ini, terdapat bangunan
mushala kecil. Di sebelah barat sedikit ke utara bangunan mushala
terdapat bangunan dengan atap berbentuk pelana. Bangunan ini terdiri
tiga ruangan. Ruangan paling selatan merupakan kamar mandi dengan bak
mandi dari bahan keramik berbentuk bundar. Ruang tengah difungsikan
untuk menyimpan becak dan pedati kuna serta beberapa tiang untuk panji
dan bendera. Ruangan paling utara merupakan tempat makam dua anggota
keluarga. Makam tersebut berjirat persegi, agak tinggi dari bahan batu.
Nisan berbentuk pipih bergaya “Demak – Troloyo”.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Bangunan utama Keraton Gebang bergaya <span style="font-style: italic;">Indisch Empire</span>,
berdiri pada batur yang ditinggikan berada di tengah halaman bagian
dalam. Gaya bangunan merupakan perpaduan antara arsitektur lokal dan
Eropa. Bagian keraton paling depan merupakan serambi terbuka, terdapat
pilar bergaya tuscan sebanyak 8 buah. Pilar bagian depan berjajar
sebanyak 6 buah. Pada ujung barat dan timur (sudut barat daya dan
tenggara) masing-masing terdiri satu pilar yang menyatu dengan kolom
dinding, sedang pada bagian tengah terdapat dua kelompok pilar
masing-masing terdiri dua pilar. Pada sudut barat laut dan timur laut
serambi terdapat kamar. Pada sudut tenggara kamar di sebelah barat dan
sudut barat daya kamar sebelah timur terdapat pilar bergaya tuscan.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjdTNBr6PR6vjbm8wzd6DfMj4LdSn8Fc1h9HPFMDylwRuSMbIUQxtH4KngLWLVjGy-gOCeLq6w96F5zeob-alH_wOkRUTNc58H1ipqfi7o4fW3_OgO5EWsv9-bY_YUUJ1Q7ppyUuRLt5W_/s1600/Keraton+Gebang%252C+bangunan+utama+-+situasi.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5576030067382501106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjdTNBr6PR6vjbm8wzd6DfMj4LdSn8Fc1h9HPFMDylwRuSMbIUQxtH4KngLWLVjGy-gOCeLq6w96F5zeob-alH_wOkRUTNc58H1ipqfi7o4fW3_OgO5EWsv9-bY_YUUJ1Q7ppyUuRLt5W_/s320/Keraton+Gebang%252C+bangunan+utama+-+situasi.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Bangunan utama Keraton Gebang</span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Pintu
masuk ke ruang utama terdapat pada bagian di antara dua kamar serambi,
diapit jendela. Di belakang pintu masuk terdapat rana berukir krawangan
motif relung-relungan dan pinggir awan. Pintu masuk ini menuju ruang
tengah. Di kanan dan kiri ruang tengah terdapat kamar masing-masing
terdiri dua ruangan. Ruang serambi belakang, pada ujung kanan dan kiri
terdapat semacam kamar atau gudang. Di sebelah utara kamar bagian barat
terdapat sumur dan kamar mandi.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-weight: bold;"><br />Keramat Plangon</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Cirebon
juga dikenal dengan tokoh-tokoh penyebar Islam yang kemudian makamnya
dikeramatkan. Di Desa Babakan, Kecamatan Sumber pada bukit kecil
terdapat kompleks makam Plangon. Di kompleks makam ini tokoh utama yang
dimakamkan adalah Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Konon
diceritakan pada abad ke-14 Raja Sulaeman bin Hud Al-Baghdad dari
Kerajaan Baghdad, Iraq berputrakan Syech Syarif Abdurachman (Pangeran
Panjunan), Syech Syarif Abdurachim (Pangeran Kejaksan), Syech Sayarif
Kahfi, dan Syarifah Baghdad. Mereka melakukan perjalanan penyebaran
Agama Islam hingga sampai di Cirebon. Sesampainya di suatu bukit yang
dinamakan Giri Toba (Plangon) mengadakan rapat di puncak (Puser Giri
Toba). Rapat memutuskan agar melakukan penyebaran agama Islam hingga ke
Luar Batang, Demak, Kuningan, Darmayan, Kerajaan Galuh dan lain-lain
tempat.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Syech Syarif Abdurachim menetap di kampung yang sekarang
dikenal dengan nama Kejaksan. Beliau memangku jabatan sebagai Jaksa I
atau Lurah sehingga dikenal dengan Pangeran Kejaksan. Pada tanggal 27
Rajab beliau wafat kemudian di makamkan di Plangon. Sedangkan Syech
Syarif Abdurachman semasa hidupnya tinggal di Panjunan sehingga disebut
Pangeran Panjunan. Beliau wafat pada tanggal 2 Syawal dan dimakamkan di
Plangon berhadapan dengan Pangeran Kejaksan. Sepeninggal Pangeran
Kejaksan dan Pangeran Panjunan maka pada tanggal 27 Rajab dan 2 Syawal
makam tersebut banyak dikunjungi oleh keluarga baik dari Kejaksan maupun
Panjunan serta masyarakat luas dengan tujuan berziarah sebagai tepung
tahun.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Untuk memasuki kompleks Keramat Plangon, dari jalan raya
melalui gerbang yang berada di barat laut. Selanjutnya melalui jalan
berundak dan berkelok hingga di puncak bukit. Di sepanjang jalan
berundak dapat disaksikan kera liar yang jinak. Konon kera-kera tersebut
adalah peliharaan Pangeran Panjunan. Bagian puncak bukit merupakan
tanah datar, dilengkapi berbagai bangunan fasilitas seperti pendapa dan
kamar kecil. Bangunan cungkup makam berada di bagian utara halaman
menghadap ke selatan, merupakan semacam bangunan berundak ke belakang
terdiri tiga bagian.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjWpgvVhVQqxSET0gwamiphNr7CRtHFh57Ew8eOii08YjtFitPhT8Jh6tKw4_Rxa9aXTVEUOVhAj19z5lOT-8-nLN3agvsVx1nLNuuEswFVJLWWKXw-YevR79xSXBwmvyubUt684S2UVf3/s1600/Plangon%252C+gerbang+masuk.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5576030544522847538" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjWpgvVhVQqxSET0gwamiphNr7CRtHFh57Ew8eOii08YjtFitPhT8Jh6tKw4_Rxa9aXTVEUOVhAj19z5lOT-8-nLN3agvsVx1nLNuuEswFVJLWWKXw-YevR79xSXBwmvyubUt684S2UVf3/s320/Plangon%252C+gerbang+masuk.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Gerbang masuk kompleks Keramat Plangon</span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Jalan
masuk menuju halaman pertama terdapat di sisi selatan berupa dua jalan
berundak masing-masing terdiri 7 undakan. Jalan masuk pertama berada di
bagian tengah dan jalan masuk lainnya berada di sebelah timur jalan
masuk pertama. Talud pada bagian bawah dari bata tidak dilepa. Talud di
sisi kiri (selatan) jalan masuk pertama terbagi dalam 6 panil yang
masing-masing dipisahkan pilaster bata. Talud di antara jalan masuk
pertama dan kedua terbagi dalam 3 panel dan di sebelah kanan (timur)
jalan masuk kedua terbagi 2 panel. Pada setiap panil terdapat hiasan
tempel piring porselain. Puncak talud dibentuk melengkung, pada setiap
ujungnya dihias kemuncak. Pembatas antara halaman pertama dan kedua juga
berupa dinding talud.</span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWVPSoHjv6zhnNVyD9AUTo5e7jLcKmTR3f8dBI-wi3XF_vExr2LYQNUG2plBixtC4XIFmcV8vnqcuftXf5HRMKFZx0JG1jz9ugJh6REHRT8GnJ_KpffStKKE3p7-VTzLYpfNg84_Lg4usJ/s1600/Plangon%252C+cungkup+makam+utama+-+situasi.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5576030540014644738" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWVPSoHjv6zhnNVyD9AUTo5e7jLcKmTR3f8dBI-wi3XF_vExr2LYQNUG2plBixtC4XIFmcV8vnqcuftXf5HRMKFZx0JG1jz9ugJh6REHRT8GnJ_KpffStKKE3p7-VTzLYpfNg84_Lg4usJ/s320/Plangon%252C+cungkup+makam+utama+-+situasi.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Cungkup makam tokoh utama di Keramat Plangon</span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Memasuki
halaman kedua melewati jalan berundak yang juga terdiri dua buah. Kedua
jalan masuk ini posisinya lurus dengan tangga masuk ke halaman pertama.
Talud pembatas halaman pertama dan kedua bentuknya sama dengan talud
halaman pertama. Pada bagian barat dan timur terdapat semacam bangunan
gardu jaga. Dari halaman kedua selanjutnya memasuki cungkup makam
keramat. Posisi cungkup agak ke bagian timur. Bangunan cungkup terdiri
bagian teras dan ruang utama. Pintu masuk cungkup terdiri satu pintu
terletak di tengah. Pada kanan kirinya terdapat pilar semu yang dihias
tempelan piring keramik Eropa. Piring-piring tersebut makin ke atas
makin kecil. Piring bagian bawah paling besar dengan warna hijau, bagian
tengah berwarna coklat dan bagian atas berwarna kebiruan. Atap ruang
utama cungkup berbentuk tajug sedangkan atap serambi cungkup berbentuk
panggang pe. Di dalam ruang utama cungkup terdapat dua makam. Sebelah
barat merupakan makam Pangeran Panjunan (Syech Abdurachman) dan
sebelah timur adalah makam Pangeran Kejaksan (Syech Abdurachim).
Penanda kedua makam ini baik jirat maupun nisan terbuat dari batu
andesit berbagai bentuk dan ukuran.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-weight: bold;">Keramat Syech Magelung Sakti</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Di
Cirebon dikenal tokoh penyebar Islam Syech Magelung Sakti. Beliau dalam
mengajarkan ajaran Islam dengan sistem pendidikan di padepokan.
Petilasan padepokan Syech Magelung Sakti berada di Kampung Karang, Desa
Karang Kendal, Kecamatan Kapetakan. Lokasi ini berada di perkampungan
penduduk, agak masuk dari jalan raya yang menghubungkan Cirebon –
Indramayu.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kompleks Keramat Syech Magelung Sakti berada tepat
pada ujung pertigaan jalan kampung, menghadap ke arah selatan. Tepat di
depan jalan masuk menuju kompleks keramat merupakan jalan kampung yang
membentang arah selatan – utara. Bagian depan kompleks keramat merupakan
pemakaman umum. Gerbang masuk ke kompleks keramat dilengkapi bangunan
terbuka beratap susun dua berbentuk limas. Selanjutnya melalui jalan
selebar sekitar 2 m di antara kuburan umum, menuju ke gerbang masuk
kedua yang merupakan gerbang ke kompleks utama keramat. Gerbang masuk
kedua berbentuk paduraksa beratap genting, dilengkapi dua daun pintu. Di
belakang gerbang (bagian dalam) terdapat rana tembok bata. Bagian atas
berbentuk melengkung tingginya sekitar 3 m. Pada ujung kanan dan kiri
rana terdapat semacam kemuncak.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Pada halaman dalam bagian timur
terdapat deretan bangunan di sisi timur dan barat. Deretan bangunan sisi
timur, pada ujung selatan merupakan bangunan Depok Karang Kendal. Di
sebelah utara bangunan ini terdapat Balai Keramat. Bentuk bangunan
merupakan bangunan terbuka beratap genteng. Lantai bangunan dari papan
merupakan lantai tinggi untuk tempat duduk. Di sebelah utara sedikit ke
arah barat Balai Keramat terdapat bangunan masjid peninggalan Syech
Magelung. Di sebelah selatan masjid, di depan Balai Keramat, terdapat
bangunan menghadap ke arah selatan, berdinding kayu beratap sirap tempat
Padasan Keramat.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvjqKPXTdUITVO5NMjEguCSPaISBDaM7m8HkL8nAqBwyzUj6jgTZmysQGNFzc9KZjZpPA2-ZfOXjesqjG0E5p0gmLhF1q8Swd2Vw_qf-Zvj_L4YId0kl7fejKEViH99B65RN1ow0lcRWNI/s1600/Syeikh+Magelung%252C+bangunan+padepokan.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5576030543410289570" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvjqKPXTdUITVO5NMjEguCSPaISBDaM7m8HkL8nAqBwyzUj6jgTZmysQGNFzc9KZjZpPA2-ZfOXjesqjG0E5p0gmLhF1q8Swd2Vw_qf-Zvj_L4YId0kl7fejKEViH99B65RN1ow0lcRWNI/s320/Syeikh+Magelung%252C+bangunan+padepokan.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Beberapa bangunan depok</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Deretan
bangunan di sisi barat, pada ujung selatan merupakan bangunan beratap
sirap berbentuk limas dinamakan Depok Jramba. Pintu masuk berada di sisi
timur bagian utara. Di dalam bangunan ini terdapat beberapa padasan
dahulu merupakan tempat wudlu para santri. Di sebelah timur laut Depok
Jambra terdapat sumur Sumur Puser Bumi berdenah persegi. Sumur berada
pada bangunan berdinding kayu beratap sirap. Di sebelah barat laut sumur
terdapat jajaran bangunan memanjang utara – selatan, beratap rumbia.
Bangunan yang berada pada ujung selatan dinamakan Depok Kroya. Di
sebelah utara bangunan ini terdapat bangunan berdinding kayu dinamakan
Depok Pegagan. Di sebelah utara deretan bangunan, sebelah barat masjid,
terdapat bangunan cungkup makam Ki Gede Tersana Kertasmaya.</span></div>
</div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Di
antara deretan bangunan Depok Kroya, Depok Pegagan, dan makam Ki Gede
Tersana terdapat jalan masuk menuju halaman sebelah barat. Pada halaman
ini terdapat cungkup makam Syech Magelung Sakti. Bangunan cungkup
terdiri beberapa bagian yang semuanya berada pada halaman berpagar
tembok. Atap bangunan dari bahan sirap. Jalan masuk ke dalam cungkup
terletak di sisi selatan berupa gerbang paduraksa dilengkapi dua daun
pintu terbuat dari kayu. Ukuran gerbang sangat sempit dan pendek.
Ruangan pertama di dalam cungkup berupa ruangan luas semacam pendapa. Di
sebelah timur ruangan terdapat mushala.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-weight: bold;">Kompleks Buyut Trusmi</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Buyut
Trusmi adalah anak pertama Raja Pajajaran (Prabu Siliwangi) penyebar
ajaran Islam di Cirebon yang wafat pada tahun 1559. Kompleks Buyut
Trusmi merupakan tempat peziarahan yang dibangun pada tahun 1481,
terdapat di Kampung Dalem, Kelurahan Trusmi Wetan, Kecamatan Weru. Jalan
masuk ke kompleks melalui Gapura Kulon dan Gapura Wetan keduanya
berbentuk gapura bentar. Daun pintu terbuat dari kayu berukir dengan
ragam hias pola flora dan fauna (ular). Di balik gerbang pada sebelah
kanan dan kiri terdapat tempat air keramik.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjV4sbw6_vTy8IC6hSRPFrMLtOQ8zIPnJNuDfk1tkCrmIDSVKLvVViyCkUQqbL_MnmawPjNDKs2YkS-7pzqx3n8u4msRKmkN4Tjn6E9cKQjYMalCkWOVpzz3dm3Wml51CVe_TxZiWq9STr/s1600/Buyut+Trusmi%252C+gerbang+barat+1.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5576030058271272818" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjV4sbw6_vTy8IC6hSRPFrMLtOQ8zIPnJNuDfk1tkCrmIDSVKLvVViyCkUQqbL_MnmawPjNDKs2YkS-7pzqx3n8u4msRKmkN4Tjn6E9cKQjYMalCkWOVpzz3dm3Wml51CVe_TxZiWq9STr/s320/Buyut+Trusmi%252C+gerbang+barat+1.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Gerbang masuk kompleks Buyut Trusmi</span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Setelah
melewati gerbang terdapat tembok penghalang yang disebut Kuta Hijab
berfungsi sebagai aling-aling atau tirai untuk menghalangi pandangan.
Bidang aling-aling dihiasi dengan pola geografis. Halaman dalam kompleks
Buyut Trusmi terbagi dua bagian. Halaman dalam bagian selatan terdapat
bangunan masjid dan beberapa bangunan lainnya sedangkan di bagian utara
merupakan tempat bangunan makam Buyut Trusmi.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Setelah melewati
gerbang baik yang ada di timur maupun barat akan sampai di halaman
sebelah selatan. Apabila masuk melalui Gapura Kulon, di sebelah kiri
(utara) terdapat bangunan pendopo. Bangunan yang menghadap ke timur ini
berbentuk persegi panjang berlantai tegel, beratap rumbia ditunjang
tiang kayu berfungsi sebagai ruang rapat. Di sebelah timur pendopo
terdapat bangunan pekemitan menghadap ke barat berfungsi sebagai tempat
tinggal juru kunci (kemit). Seluruh bangunan menggunakan bahan kayu
kecuali lantai dari tegel. Dinding berupa jeruji kayu dan atap dari
bahan rumbia.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHNm806m4O46bST0yvr-r7AuC-X1MgjcE51kRWLMm_AEUcjYF21Fbp_08mUSur_mIFX2LSKqwkiI4RnAbVVqPB47nMKQuiD6gYl5p9eLymVCJAyTNmUZZIZuxRsrQdt75CRWH6DVReSNTL/s1600/Buyut+Trusmi%252C+ragam+hias+di+atap+pendopo.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5576030061109489186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHNm806m4O46bST0yvr-r7AuC-X1MgjcE51kRWLMm_AEUcjYF21Fbp_08mUSur_mIFX2LSKqwkiI4RnAbVVqPB47nMKQuiD6gYl5p9eLymVCJAyTNmUZZIZuxRsrQdt75CRWH6DVReSNTL/s320/Buyut+Trusmi%252C+ragam+hias+di+atap+pendopo.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Ukiran wayang yang terdapat pada bangunan pendopo</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Di
sisi kanan (selatan) terdapat bangunan keputren atau pawadonan. Di
sebelah timur keputren terdapat masjid. Bangunan masjid berdenah persegi
panjang, terdiri dua bagian. Bangunan di bagian barat merupakan
bangunan lama berlantai keramik dan dinding berlapis batu pualam. Pada
dinding utara terdapat dua jendela mengapit pintu. Mihrab dibagi dua
bagian, di selatan sebagai tempat imam memimpin shalat berjamaah dan
mihrab utara tempat mimbar di mana khotib berkhotbah. Bagian atas mimbar
terdapat dua lengkungan dihiasi kaligrafi Arab lafal “<span style="font-style: italic;">astagfirullahalazim allahu la haula wala kuwwata illa alal asim</span>”.
Atap masjid dari sirap berbentuk limas tumpang tiga. Pada bagian puncak
dihias kemuncak atau memolo. Konstruksi atap didukung 4 sokoguru
berbentuk persegi dihiasi dengan ukiran motif ular dan harimau.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Di
sebelah timur masjid pada sisi selatan terdapat bangunan witana. Nama
itu berasal dari kata wiwit ana yang berarti permulaan ada. Konon
bangunan ini didirikan oleh Pangeran Walasungsang sebagai tempat
mengajarkan agama Islam. Di sebelah timur witana terdapat pekulahan,
yaitu bangunan tempat mandi dan bersuci. Di sebelah timur sedikit ke
utara pekulahan merupakan pintu masuk bagian timur atau Gapura Wetan.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiCsvw_fARrmaphvFabQQ3PVBjPJRgiXJrFsUw5_dBSLi_T3az1I7Abu64PnEHjgdPAdZ3qrFcqK71C5sYgXnPD2IjG8IZ2XnwErf6DU7mI5VHwcioaNC1cMNamdTtlrxm3QF630nBufbT/s1600/Buyut+Trusmi%252C+bangsal+witana+di+sebelah+barat+pekulahan.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5576030054391096178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiCsvw_fARrmaphvFabQQ3PVBjPJRgiXJrFsUw5_dBSLi_T3az1I7Abu64PnEHjgdPAdZ3qrFcqK71C5sYgXnPD2IjG8IZ2XnwErf6DU7mI5VHwcioaNC1cMNamdTtlrxm3QF630nBufbT/s320/Buyut+Trusmi%252C+bangsal+witana+di+sebelah+barat+pekulahan.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Bangsal witana di kompleks Buyut Trusmi</span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Di
sebelah utara witana terdapat beberapa bangunan yang saling
berhubungan. Di bagian paling timur dekat dengan Gapura Wetan terdapat
Jinem Wetan yang di depannya terdapat bangunan Jinem Kulon. Kedua
bangunan berfungsi sebagai tempat istirahat para pengunjung yang datang
berziarah. Kata jinem berarti siji kang nenem, satu dari yang enam.
Maknanya adalah salah satu dari rukun iman yang terdiri dari enam hal.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Di
sebelah utara antara Jinem Kulon dan Jinem Wetan terdapat paseban.
Bangunan terbuka tanpa dinding ini menghadap ke utara. Fungsi bangunan
adalah sebagai tempat menerima tamu dan untuk bermusyawarah.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Untuk
memasuki halaman sebelah utara terdapat dua jalan masuk. Jalan masuk
utama terdapat di sebelah utara masjid sedangkan jalan masuk kedua
berada di sebelah utara pendopo. Di halaman sebelah utara terdapat
cungkup makam Buyut Trusmi. Cungkup tidak setiap hari dibuka sehingga
hanya orang tertentu yang dapat melihat makam. Bangunan cungkup
berdinding tembok bata. Pintu berada di selatan berukuran sangat sempit
dan pendek sehingga para penziarah yang masuk akan menundukkan kepala
tanda menghormat. Di depan cungkup terdapat teras penziarahan beratap
sirap.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Di kompleks makam ini pada waktu-waktu tertentu dilakukan
upacara. Pada setiap tanggal 25 bulan Maulud dilakukan upacara ganti
welit (atap yang terbuat dari anyaman daun kelapa). Pada upacara ini
dilakukan tahlilan. Atap yang terbuat dari sirap juga diganti secara
berkala. Setiap 4 tahun sekali upacara penggantian sirap dilakukan.
Dalam upacara ini dimeriahkan dengan pertunjukan wayang Kulit dan
Terbang.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-weight: bold;">Penutup</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Masih
banyak tempat-tempat penting di Cirebon yang merupakan peninggalan dari
masa kejayaan Islam. Objek tersebut antara lain Balong Tuk di Kampung
Tuk, Desa Tuk, Kecamatan Kedawung. Kompleks makam Nyi Mas Ratu Ayu
Gandasari di Pangurangan, Kecamatan Arjawinangun dan beberapa petilasan
yang ada kaitannya dengan penyebaran agama Islam di Cirebon.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">http://arkeologisunda.blogspot.com/2011/02/sisi-lain.html</span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5153922188839208019.post-3520010518683017872013-04-15T01:37:00.001-07:002013-05-31T03:23:00.547-07:00SEJARAH DESA SIDAWANGI, MATANGAJI, KUBANG DAN SARWADADI, CIREBON<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent"><br /> <br />
Setelah Banten dan Sunda Kelapa dikuasai Belanda, kira-kira abad XVII,
belanda datang ke Cirebon untuk membujuk Sultan Cirebon bekerjasama
dalam segala bidang.<br /> <br /> Sultan Syaifudin tidak mau bekerjasama
dengan penjajah. Oleh karena desakan dan tekanan Belanda, Sultan
Syaefudin bersama beberapa tokoh lainnya secara diam-diam meninggalkan
Keraton Cirebon pergi ke daerah pedalaman yang sulit diketahui Belanda.
Sultan Syaefudin beserta rombongan menuju daerah Sumber, babakan sampai
ke yang sekarang disebut Sidawangi.<br /> <br /> Ketik sampai di suatu
daerah, maka mereka berhenti beberapa waktu untuk melepas haus dan
dahaga. Tempat peristirahatan itu sekarang disebut kampung atau blok
Capar artinya capai dan lapar.<br /> Setelah melepas lelah Sultan
Syaefudin meneruskan perjalanan menuju Bukit Pasir Anjing untuk mencari
tempat lebih aman. Dilereng bukit pasir anjing beliau mendirikan
Pesantren, yang hingga sekarang disebut Blok Pesantren.<br /> <br /> Setelah
berdiri pesantren, daerah ini menjadi harum ( Wangi ), banyak orang
berdatangan untuk belajar mengaji, selanjutnya daerah ini terkenal
dengan nama Desa Sidawangi. Sida artinya jadi, Wangi artinya harum.<br /> <br />
Karena Desa Sidawangi letaknya dipinggir jalan yang mudah dijangkau
oleh Belanda, Sultan Syaefudin merasa tidak aman. Akhirnya sepakat untuk
meninggalkan Desa Sidawangi untuk tempat yang lebih aman dengan
menyusuri hutan ke sebelah barat hingga sampai ke suatu daerah yang
sekarang disebut Desa Matangaji. Oleh karena daerah ini dipandang aman,
segeralah dibuat sebuah pesanggrahan kecil tempat beristirahat. Tempat
itu sekarang disebut Blok Pedaleman, artinya tempat istirahat para dalem
atau orang keraton antara lain Sultan.<br /> <br /> Didaerah ini juga
didirikan pesantren yang santrinya berdatangan dari berbagai pelosok.
Kepada santrinya beliau menganjurkan apabila belajar mengaji jangan
tanggung-tanggung, harus sampai matang, dan menggunakan mata hati.
Itulah sebabnya hingga sekarang daerah ini dinamakan Desa Matangaji.<br /> <br />
Sultan Syaefudin mempunyai seorang puteri bernama Nyi Mas Pandang
kuning yang dinikahkan dengan Sutajaya putra Ki Gede Pekandangan.
Sutajaya adalah orang yang diselamatkan dari keganasan keris Si Naga
Runting ketika melaksanakan piket di Gedung Silara Denok Kesultanan
Cirebon. Ia memiliki Keris Si Kober yang dapat mengalahkan keris Si Naga
Runting. Semenjak itu semua orang yang piket di Gedung Silara Denok
aman dan terhindr dari keganasan Si Naga Runting.<br /> <br /> Karena
Sutajaya memilik keberanian dan kesaktian, Sultan Syaefudin menugaskan
kepadanya untuk menebang hutan gebang yang sangat angker untuk dijadikan
keraton sebagai benteng kekuatan Kesultanan Cirebon disebelah timur.<br /> <br />
Sutajaya berangkat kesebelah timur melewati Desa Sidawangi menyebrangi
sungai Cipager, melintasi hutan bukit-bukit jurangyang curam serta
melewati kubangan-kubangan binatang besar sehingga menambah sulit
perjalanan. Oleh karenanya daerah itu dinamakan Desa Kubang, dari kata
Kubanggana ( Bhs. Sunda )yang artinya jalan yang dilalui sangat sulit
oleh karena banyak kubangan (berlobang-lobang).<br /> <br /> Perjalanan
diteruskan, melewati suatu daerah yang subur. Menyaksikan kesuburan
daerah ini Sutajaya menghentikan sementara perjalanannya untuk membuka
lahan pertanian dengan menanam berbagai macam tanaman palawija seperti
kacang-kacangan, sayur-sayuran, dll. Yang ternyata tanamannya tumbuh
dengan subur dan hasil panennya sangat memuaskan, seolah-olah menanam
tanaman apa saja di daerah ini serba jadi. Dengan demikian hingga
sekarang daerah ini dinamakan Desa Sarwadadi.</span></span></span></span></span></h5>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0